TERAS7.COM – Sebanyak 150 ekor ikan Arwana Red Banjar dilepasliarkan ke alam bebas di Waduk Riam Kanan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar pada selasa (23/4).
Pelepasliaran ini dilaksanakan dalam rangka kunjungan kerja Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM KKP) dan Direktur Jendral Perikanan Budidaya KKP ke Dermaga PLN Unit PLTA Ir. PM Noor Riam Kanan.
Pelepasan ratusan ikan yang memiliki nama latin Scleropages formosus ini terlaksana atas kerjasama BKIPM KKP melalui Balai KIPM Banjarmasin dengan PT. Kresnapusaka Tirta Lestari untuk melestarikan plasma nutfah asli Kalimantan ini.
Kepala BKIPM KKP, DR. Ir. Rina M.Si mengungkapkan yang memiliki berbagai nama lokal seperti Ikan Naga, Kelesa, Siluk, Kayangan, Tangkeleso, Aruwana/Arowana ini tergolong sebagai satwa langka Indonesia dengan habitat asli di Kalimantan.
“Ikan yang mulai langka ini memiliki habitat di tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan yang memiliki akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan arwana berada, berkembang biak dan bersembunyi,” ujarnya.
Ikan Arwana Red Banjar lanjutnya termasuk surface feeder dengan pakan alami berupa mikrokrustasea, insekta, ikan kecil, krustasea, dan sedikit material tumbuhan.
“Dengan kami lepasliarkan ratusan ekor ikan Arwana ini, kami berharap dapat kembali memperkaya plasma nutfah di Riam Kanan yang merupakan habitat asli ikan ini. Jangan sampai ikan ini hilang dari bumi kalimantan karena diambil terus menerus tanpa perhatian,” terang Rina.
Ia menambahkan, ikan Arwana Red Banjar yang dilepasliarkan ini adalah ikan yang dipastikan bagus dan sehat.
“Ikan yang dilepas ini sudah dikarantina sebelumnya agar tidak menjadi sumber penyakit. Kami harap ikan yang di lepas ini tidak ada yang mati. Berdasarkan data, selama ini tidak terdengar 180 ekor Arwana Red Banjar yang tahun lalu kami lepas mati,” harap Rina.
Ikan Arwana Red Banjar ini kata Rina memiliki umur yang panjang, mampu berkembang biak secara alami di alam hingga mencapai umur 40 tahun.