TERAS7.COM – Badan Sars Nasional (Basarnas) Kutai Timur dalam laporannya menyampaikan ada 2.044 kepala keluarga (KK) di 18 desa yang tersebar di 7 kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Kutai Timur.
“Banjir tersebar di Kecamatan Muara Bengkal, Batu Ampar, Muara Ancalong, Long Masengat, Telen, Muara Wahau dan Kombeng,” kata Kepala Basarnas Melkinaus.
“Total kepala keluarga terdampak banjir lebih kurang 2.044 kepala keluarga,” tambahnya.
Evakuasi 2.044 KK korban banjir terkendala hujan lebat.
Dilaporkan, desa-desa yang terdampak banjir, serta julnah kepala keluarga terdampak adalah:
Desa Sumber Sari (33 Kepala Keluarga)
Desa Mukti Utama (5 Kepala Keluarga)
Desan Melan (100 Kepala Keluarga)
Desa Teluk Baru (54 Kepala Keluarga)
Desa Gemar Baru (49 Kepala Keluarga)
Desa Miau Baru (20 Kepala Keluarga)
Desa Muara Wahau ( 557 Kepala Keluarga)
Desa Nehes Liah Bing (257 Kepala Keluarga)
Desa Jak Luay(85 Kepala Keluarga)
Desa Dabeq (77 Kepala Keluarga)
Desa Persiapan Jabdan ( 228 Kepala keluarga)
Desa Benua Baru ( 115 Kepala Keluarga)
Desa Muara Bengkal Ilir ( 90 Kepala keluarga)
Desa Muara Bengkal Ulu ( 32 Kepala keluarga)
Desa Batu Balai (43 Kepala Keluarga)
Desa Persiapan Parianum (17 Kepala Keluarga)
Desa Batu Timbau (100 Kepala Keluarga)
Desa Batu Timbau Ulu(125 Kepala keluarga)
Menurut Melkianus, target kerja Basarnas bersama instasi terkait dan relawan adalah mengevakuasi korban banjir. Pukul 02 dini hari tim sudah tiba di lokasi, tapi Operasi SAR dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi, karena hujan lebat.
“Cuaca di lokasi terdampak banjir hujan lebat, kecepatan angin 3 knot arah Utara, dan jarak pandang 6.1 Km,” ungkapnya.
Sedangkan alat utama yang akan digunakan mengevakuasi korban banjir berupa truk, rubber boat & Mopel 40 PK, Alkom, dan peralatan SAR Air. Kemudian, unsur yang terlibat adalah Pos SAR Kutai Timur, Tagana Kutai Timur, Polsek di kecamatan terdampak banjir, Rapi lokal kecamatan, BPBD Kutim, dan warga sekitar.