TERAS7.COM – Ketinggian permukaan air Sungai Balangan, di kawasan rawan banjir mengalami peningkatan intensitas air, warga kembali siaga banjir, Jum’at (27/11/20).
Mengingat meningkat intensitas air ini disebabkan oleh hujan serta angin deras yang mengguyur Kabupaten Balangan sejak beberapa hari terakhir. Empat kecamatan yang menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan rawan banjir, air sungainya mengalami kenaikan.
“Di antaranya ada Kecamatan Awayan, Juai, Halong, dan Kecamatan Lampihong yang kini menurut pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Balangan mengalami kenaikan intensitas airnya,” terang Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Balangan Muhammad Syuhada.
Untuk perkembangan Sungai Balangan daerah Kecamatan Awayan untuk daerah yang rawan banjir sendiri, debit airnya mengalami peningkatan setinggi 10 cm.
Selanjutnya untuk Kecamatan Juai Debit Sungai Balangan mengalami kenaikan setinggi 1 M dan untuk saat ini ketinggian airnya mencapai tepi tebing tetapi masih dalam kondisi aman. Untuk kecamatan Halong mengalami peningkatan setinggi 50 cm.
“Sedangkan untuk yang paling tinggi saat ini terjadi di Kecamatan Lampihong mengalami kenaikan debit air setinggi 2 Meter. Apabila daerah pegunungan masih diguyur hujan berkemungkinan debit air akan terus meningkat, dan bisa menyebabkan banjir. Itulah laporan tentang ketinggian debit air Sungai Balangan saat ini,” jelas Syuhada.
Tidak lupa pula ia kembali menghimbau kepada masyarakat khususnya daerah rawan banjir agar selalu waspada terhadap hujan ringan yang saat ini masih melanda Kabupaten Balangan.
Sementara itu menurut keterangan dari seorang warga Desa Teluk, Kecamatan Juai, Dedi mengatakan untuk kondisi air saat ini memang mengalami kenaikan, dan untuk warga masih beraktivitas normal tetapi masih siaga menunggu info air sungai dari hulu.
” Untuk saat ini warga masih beraktivitas biasa biasa saja, tetapi kami juga saat ini juga saling berkomunikasi dengan Kecamatan Halong. Karena apabila terjadi banjir di Halong, kami akan siap siaga mengamankan harta benda kami,” ujar Dedi Kepada jurnalis teras7.com.
Ia juga mengatakan untuk daerah yang rawan banjir biasanya berurutan dari hulu ke hilir. Biasanya kalau banjir dimulai dari Desa Lalayau, Mihu, Galumbang, Juai dan yang terakhir di Desa Teluk Bayur setelah itu di ada lagi Desa Buntu karau.