TERAS7.COM – Setelah bermain imbang dibabak pertama dengan skor 1-1, babak kedua pertandingan berlangsung seru.
Pada babak kedua, Martapura FC yang mempunyai julukan Laskar Macan Gaib ini kembali berinisiatif menyerang sejak peluit ditiup ke gawang Persiwa, tetapi selalu gagal oleh pemain bertahan.
Bahkan pada meit ke 47, Qischil mendapat kartu kuning karena menjatuhkan Nanang Setyo Budi.
Pada menit ke 52, Martapura FC memasukam Aidil Bogel menggantika Christhover.
Nahas, di menit ke 53, Persiwa berhasil merobek gawang Martapura FC atas nama Riyan Andriyansyah yang mengubah kedudukan Martapura FC 1-2 Persiwa.
Muhamad Edo Febriansyah kembali mengubah kedudukan menjadi Martapura FC 1- 3 PPersiw, pada menit ke 54 lewat tendangan.
Uko Wahyu masuk menggantikan Haris dimenit ke 64.
Pada menit ke 66 gol dari Persiwa dengan nama Yoesep Ostanika, kembali yang kedudukan menjadi Martapura 1-4 Persiwa.
Gol keempat ini terjadi, saat pemain Martapura FC, Rachmat Latif sebagai bek tidak bisa menahan bola yang dibawa oleh Yosep, karena sudah ketinggalan langkah.
Pada menit ke 69 Martapura FC mendapat tendangan finalti yang di lakukan oleh Dewa, akhirnya gol, merubah kedudukan Martapura FC menjadi 2-4.
Pada menit ke 71. Bogel merubah kedudukan menjadi 3-4 untuk Martapura FC memanfaatkan penjaga gawang Persiwa.
Pada menit 85, Martapura FC mendapat tendangan bebas yang di eksekusi oleh Aditiya Putra Dewa, tetapi berhasil di gagalkan oleh pagar betis dari pemain Persiwa.
Pada babak kedua pertambahan waktu sekitar 2 menit,
Sampai akhir pertandingan, Martapura FC kalah dengan sekor Martupura FC 3-4 Persiwa Wamena
Kekalahan dari Persiwa Wamena ini, membuat rekor tidak terkalahkan di Stadion Demang Lehman pecah.
Rekor yang bertahan bertahun tahun selama keikutsertaan di sepakbola profesional, akhirnya direnggut Persiwa.
Tidak seperti kompetisi tahun sebelumnya, klub yang berjuluk Laskar Sultan Adam tahun ini, meski dengan pelatih baru dan pemain muka baru.
Kekecewaan pun banyak nampak di wajah penonton, termasuk di kursi VIP yang diduduki Sekretaris Daerah Kabupaten Martapura H. Nasrunsyah dan Kapolres Banjar AKBP Takdir Matta Nete.
Pelatih Martapura FC Hartono Ruslan beralasan, setiap pertandingan pertama tidak bisa diprediksi karena memang masih belum mengetahui kekuatan lawan.
“Kita jarang sekali mendapatkan kesempatan sedangkan Persiwa banyak peluang untuk memperoleh gol,” ujarnya.
Ia juga menuding, salah satu bocornya pertahanan karena Rahmat Latif, pemain bernomor punggung 17, selalu maju saat ada pelanggaran dari musuh, namun saat Persiwa menyerang balik, ia kalah lari.
“Kita memang meiliki pengganti posisi latif, namun kondisi kesehatan Erwin tidak bisa kita paksakan dan belum bisa kita mainkan,” ungkapnya.
Sementara untuk menghadapi pertandingan selanjutnya, pelatih akan mengevaluasi pemain, kehilangan konsentras dan harus diperbaiki
“Kita juga akan mengevaluasi pemain, kehilangan konsentrasi fasing yang kurang tepat dan mental, kita akan memperbaikinya,” pungkasnya.