TERAS7.COM – Bupati Banjar telah meresmikan rumah pajang milik Badan Usaha Milik Desa Bersama atau disebut BUMDesmart 8 Bersaudara untuk memajang dan menjual hasil usaha masyarakat dan produk kerajinan lokal dari 8 desa yang bergabung dalam Bumdesma 8 Bersaudara ini seperti sembako, jajanan lokal dan kerajinan tangan pada kamis pagi (13/12) di Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.
BUMDesmart 8 Bersaudara sendiri adalah sebuah badan usaha pertama dan satu-satunya di Kabupaten Banjar yang dimiliki oleh 8 desa secara bersama-sama yang berada dalam wilayah Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional (KPPN) yang terdiri atas 4 desa dari Kecamatan Martapura, yaitu Desa Sungai Sipai, Desa Cindai Alus, Desa Pesayangan Barat dan Desa Tungkaran, dan 4 desa dari Kecamatan Martapura Barat yaitu Desa Sungai Batang, Desa Sungai Batang Ilir, Desa Penggalaman dan Desa Sungai Rangas Hambuku.
BUMDesmart 8 Bersaudara dibentuk berdasarkan Peraturan Bersama 8 Kepala Desa yang tergabung dalam Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) KPPN Kabupaten Banjar pada bulan April 2018 dan memilih Dessy Yuliana sebagai Direktur Bumdesmart 8 Bersaudara.
BUMDesmart ini sendiri memiliki 6 unit usaha, di mana rumah pajang yang diresmikan ini berada dibawah unit usaha perdagangan dan jasa yang dipimpin Rizky Bayu Saputera.
BUMDesmart yang berlokasi di Jalan Taruna Praja, Desa Sungai Sipai ini dibangun dengan modal 84 juta, dimana modal tersebut terdiri atas modal awal dimana masing-masing desa menyetor dana sebesar Rp.500.000 untuk biaya-biaya seperti administrasi danpembukaan rekening dan kemudian masing-masing desa menyetor 10 juta ke rekening Bumdesmart.
Pada tahun anggaran 2018, Bumdesmart 8 Bersaudara dapat bantuan hibah dari Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Pedesaan, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan (Dikjen PKP), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan total 350 juta yang kemudian digunakan untuk membangun rumah pajang dan menyediakan keperluan lain seperti peralatan dan persediaan barang dagangan.
Direktur BUMDesmart 8 Bersaudara, Dessy Yuliana menjelaskan bahwa badan usaha ini sudah memiliki pembagian keuntungan usaha yang sudah disepakati dalam ADRT Bumdesma.
“Secara garis besar, keuntungan dari badan usaha ini digunakan masuk ke Pendapatan Asli Desa (PAD), juga sudah dibagi untuk pengurus badan usaha dan bantuan sosial pendidikan dan untuk menyantuni fakir miskin, juga sudah kami sisihkan untuk zakat,” jelasnya.
Selanjutnya Masniah, Pendamping Teknis Kawasan Pedesaan dari Ditjen PKP yang bertugas membina pengurus BUMDesmart ini menjelaskan, melalui Bumdes ini diharapkan agar masyarakat dari masing-masing desa dapat menghasilkan produk usaha dan kerajinan lokal sehingga Bumdesmart dapat memfasilitasi masalah perizinan, packing, merek hingga pemasaran produk masyarakat desa.
“Produk utama yang harus dipasarkan BUMDesmart ini adalah Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prokades), karena itu yang kami pajang di depan adalah produk dari masyarakat desa. Kami tetap memajang produk yang lain yang diproduksi oleh industri besar secara nasional juga, tapi pada masa yang akan datang kami akan berusaha membina dan memberdayakan serta mendorong masyarakat untuk berinovasi menghasilkan berbagai produk lain yang dapat kami pasarkan secara luas,” tegasnya.
Ia berharap unggulan produksi masyarakat desa ini dapat menyaingi produk industri besar dan lebih dikenal masyakarat.
Promosi produk oleh BUMDesmart sebelum rumah pajang ini diresmikan dilakukan secara online melalui media sosial dan ikut dalam berbagai pameran untuk menarik konsumen sehingga dapat dipasarkan secara lebih luas.
BUMDesmart 8 bersaudara ini menjual produk unggulan masyarakat desa di Kabupaten Banjar seperti purun, amplang, kue semprong, keripik gumbili tipis, bolang, tasbih kaukah, gelang, cincin, sapat karing, kue bawang, tumpiangin, keripik singkong, keripik tempe, talikur, rengginang ubi, rempeye, empe-empe, keripik belut, tapai singkong, kerupuk bawang, sosis ikan, amplang patin, keripik patin, beras siam saba, beras siam mayang dan telur itik.