TERAS7.COM – Curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi beberapa hari ini membuat aliran Sungai Martapura meluap.
Luapan air sungai Martapura ini mulai menggenangi beberapa jalan di sekeliling kota Martapura seperti Jalan Melati yang menghubungkan Desa Tunggul Irang dengan Desa Bincau dan jalan Keramat yang menghubungkan Desa Tungkaran dengan Desa Keramat.
Di beberapa titik, luapan air sungai tersebut menggenangi jalan hingga betis orang dewasa, sehingga beberapa rumah yang lebih rendah dari permukaan jalan terendam.
Sairoji (35) salah satu warga Desa Bincau Muara saat ditemui pada Senin menungkapkan hampir seminggu sebagian rumahnya terendam.
“Air masuk ke sebagian rumah sejak hari Rabu (5/2). Untung pekakas rumah dan peralatan listrik sudah diamankan. Tempat tidur juga ditinggikan,” katanya.
Hingga saat ini kata Sairoji belum ada bantuan dari pihak terkait dan ia belum berkeinginan untuk mengungsi.
“Nanti kalau air tambah tinggi, baru saya sekeluarga akan mengungsi ke rumah keluarga yang berada di Sekumpul,” ungkapnya.
Sementara warga Desa Bincau Muara lainnya, Muhammad Gauzi (50) mengungkapkan rumahnya mulai terendam sejak hari Sabtu (8/2).
“Mulai hari Jumat air sudah tinggi, terendam mulai hari Sabtu dan parah pada hari Minggu,” ujarnya.
Di rumah Gauzi yang berada dipinggir sungai ini, luapan air mencapai tinggi sebetis orang dewasa.
“Untuk pekakas rumah dan peralatan listrik sudah diamankan karena saja sudah waspada. Tempat tidur juga ditinggikan,” tambahnya.
Tahun sebelumnya lanjutnya tidak ada banjir, baru pada tahun ini kembali banjir sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
“Karena biasa dengan banjir, ya saya sekeluarga tidak berencana mengungsi. Mudahan saja tak ada angin kencang karena itu yang lebih membahayakan,” terangnya.
Gauzi pun berharap ada bantuan dari pihak terkait, karena sudah sejak beberapa tahun tak ada lagi bantuan untuk warga yang rumahnya terendam banjir.