TERAS7.COM – Pelaksanaan Haul Akbar Guru Sekumpul atau KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani ke 14 yang berlangsung dengan lancar pada minggu malam, 10 maret 2019, selain meninggalkan kenangan manis bagi jamaah juga meninggalkan banyak tumpukan sampah.
Hingga hari ke 3 pasca pelaksanaan Haul Akbar, masih banyak tumpukan sampah di Kota Martapura sisa pelaksanaan haul yang belum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Boyke W. Triestianto saat ditemui Teras7.com pada rabu pagi (13/2) di Jalan Pendidikan Martapura menjelaskan bahwa keterlambatan pengangkutan sampah ini disebabkan karena kepadatan jamaah yang pulang dari Sekumpul menuju daerah masing-masing.
“Karena kepadatan jamaah belum bisa kita angkut semuanya. Mulai minggu malam hingga senin armada kami belum bisa masuk ke kawasan Sekumpul karena yang diprioritaskan adalah jamaah dulu. Walaupun begitu senin sebagian sudah mulai kami angkut, selasa baru bisa mulai efektif,” ujar Boyke.
Boyke menambahkan berdasarkan keterangan sementara dari jajaran dibawahnya, jumlah sampah yang dihasilkan dari pelaksanaan haul sebesar 400 ton.
“Jadi sudah 4 kali lipat sampah harian Kota Martapura, peningkatan tajam ini karena produksinya yang semakin banyak,” jelasnya.
Mengenai tumpukan sampah yang dikumpulkan di Simpang Jalan Guntung Alaban dan Jalan Pendidikan, Boyke menjelaskan bahwa tempat tersebut menjadi transit sementara untuk pengangkutan sampah.
“Jadi disini jadi tempat transit sementara. Kalau kita ambil satu persatu dengan truk untuk langsung diangkut ke TPA nanti terjadi keterlambatan. Jadi dengan kendaraan armada yang lebih kecil sampah kita kumpulkan disini dulu, baru kita antar ke TPA,” ungkapnya.
Boyke berjanji masalah sampah pasca Haul Sekumpul akan diselesaikan dalam waktu 7 hari seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini kita juga dibantu banyak pihak, selain relawan, juga dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel dan Kota Banjarbaru. Kota Banjarbaru sendiri memberikan bantuan 2 unit arm roll drum truck dan 30 petugas. Sementara ada tambahan 14 armada truk untuk mengangkut sampah sisa sekumpul ini. Semua sampah juga diangkut ke TPA Regional milik Provinsi di Banjarbaru. Tahun ini juga sampah sudah rapi, tinggal angkut saja lagi, tidak seperti tahun lalu yang masih berantakan,” kata Boyke.
Boyke juga berterima kasih pada masyarakat yang berinisiatif untuk mengangkut sampah menuju tempat transit di Simpang Guntung Alaban-Pendidikan ini, mempermudah kerja DLH dalam menangani sampah pasca haul.