TERAS7.COM – Puluhan rumah di Desa Balimau, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terendam banjir akibat meningkatnya debit air di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito sejak beberapa waktu lalu.
Dari pantauan di lapangan, tingginya luapan air sungai ini sendiri membuat hampir seluruh aktivitas masyarakat di desa setempat terganggu, lantaran ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa.
Menurut salah satu warga Desa Balimau, Hartaniah menerangkan, banjir ini sendiri sudah berlangsung satu pekan terakhir, hal itu lantaran rumah yang ditempatinya berada diposisi rendah.
“Posisi rumah kami paling rendah dibanding yang lain jadi pertama yang kebanjiran mulai Minggu kemaren,” ucap Hartaniah, Jumat (29/01).
Untuk tetap bisa beraktivitas dirumah, Hartaniah dan beberapa masyarakat lainnya terpaksa harus membuat apar-apar atau lantai sementara yang lebih tinggi dari bahan kayu yang berfungsi sebagai tempat pijakan.
“Ini sengaja kami buat karena biasanya jika banjir disini akan lama surutnya, bisa sampai tiga bulan baru kering,” terangnya.
Kepala Desa Balimau, Alamsyah menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 41 rumah warganya terendam banjir bahkan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah lantaran intensitas debit air yang seperti pelana kuda.
“Untuk wilayah balimau ini biasanya intensitas airnya itu seperti pelana kuda, dimana jika air dalam beberapa hari kemudian surut dan pada pase kedua air kembali naik yang bisa bertahan lama hingga memasuki kemarau,” terang Alamsyah.
Sementara itu, peningkatan debit air juga dipengaruhi oleh faktor curah hujan tinggi yang kini masih terus terjadi di wilayah Kabupaten HSS khususnya di Desa Balimau itu sendiri.
“Kondisi saat ini air terus bertambah tinggi lantaran subuh tadi terjadi hujan, walaupun beberapa hari lalu ada sempat mengalami penurunan,” pungkasnya.