TERAS7.COM – Menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1445 Hijriah, warga di Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar menggelar kegiatan adat.
Kegiatan adat menyambut Tahun Baru Islam di Desa Limamar ini yakni, menyajikan 40 jenis wadai alias kue yang diletakkan di atas perahu terbuat dari kulit pohon rumbia.
Adapun kegiatan adat ini merupakan turun temurun dari para lelulur di Desa Limamar, sehingga setiap kepala desa yang menjabat harus melestarikan budaya tersebut.
Hal ini yang disampaikan oleh Tokoh Tetua di Desa Limamar, Mansyah kepada wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com, pada Rabu (19/07/2023).
Dalam pelaksanaan adat bertepatan setiap 1 Muharram ini, Mansyar mengatakan, warga selalu memanjatkan doa awal tahun dan akhir tahun.
“Jadi apabila satu muharam, doa awal tahun dibaca dan di akhir tahun dibaca, dan untuk yang melestarikan kegiatan adat ini kepala desa yang setiap menjabat,” ujarnya. paparnya.
Sedangkan untuk zaman dulu kata Mansyah, saat menyambut 1 Muharram, tokoh di Desa Limamar melakukan ritual adat menyanggar.
Menurut kepercayaan kata Mansyah, tujuan pelaksanaan kegiatan ada turun-temurun ini guna menghindarkan Desa Limamar dari marabahaya.
Adapun 40 macam kue tadi, termasuk diantaranya yakni kelapa, pisang, keladi hutan, kerupuk dan ragam lainnya.
Tak hanya itu, warga juga melakukan kegiatan adat ini dengan cara menyembelih kambing, sebagai bentuk selamatan, khususnya untuk Dsa Limamar.
Di tempat bersamaan, Kepala Desa Limamar Kabupaten Banjar, Syaful Akrabin mengatakan, kegiatan adat ini sudah turun-temurun, jadi pihaknya tetap melaksanakan atau melestarikan adat desa tersebut.
“Bicara lamanya dilakukan kegiatan adat ini sejak saya lahir sudah sering dilaksanakan setiap tahunnya,” urainya.
Ia mentuturkan, kegiatan adat ini bersamaan dengan menyambut momentum tahun baru Islam atau 1 Muharram.
“Tapi tetap kita melaksanakan keagamaannya, seperti baca doa awal tahun dan akhir tahun yang dilakukan di masjid,” tuturnya.
Sementara itu tokoh masyarakat Desa Liamamar, Musyawarat mengatakan, kegiatan ini turun-temurun dan setiap siapa pun yang jadi Kepala Desa Limamar harus meadakan selamatan.
“Kita harus menyediakan makanan berupa kue 41 macam yang kita taruh didalam perahu, setelah itu perahunya kita larutkan disungai,” pungkasnya.