TERAS7.COM – Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Tapin berimbas pada meluapnya air sungai Tapin di kawasan Desa Miawa, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Sabtu (28/11) pagi.
Akibatnya ratusan rumah dan fasilitas umum di desa setempat ikut terendam banjir yang mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat.
Kepala Desa Miawa, H. Amat menerangkan musibah banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak 50 tahun terakhir.
“Akibat hujan dari subuh sampai siang, sehingga air sungai naik hingga mencapai lutut orang dewasa dan banjir ini menjadi yang terparah selama 50 tahun,” ucapnya H Amat.
Dari beberapa Rukun Tetangga (RT) di desa setempat, dua RT diantaranya menjadi lokasi terparah dalam dampak musibah kali ini, khususnya di lokasi bantaran sungai.
“RT. 1 dan RT. 2 paling parah dampaknya, bahkan disana ketinggian air sampai pinggang karena lokasinya dekat dengan sungai,” terangnya.
Dengan terjadinya luapan air sungai yang mengakibatkan banjir tersebut, sedikitnya 130 rumah warga terendam dan 390 jiwa turut terdampak.
“Otomatis aktivitas masyarakat lumpuh total untuk sementara waktu, karena warga tak bisa kemana-mana dan harus menjaga harta benda mereka,” tuturnya.
Sementara ditempat lain Pejabat Pembuat Kometmen (PPK) Bendungan Tapin, Amir Rahman menuturkan, musibah banjir di Desa Miawa disebabkan tingginya intensitas hujan dan tidak akan berlangsung lama.
“Dari pantauan kami kondisi air sudah mulai surut, sehingga banjir yang menimpa warga tidak akan lama dan semoga saja hujan tidak kembali melanda,” kata Amir Rahman.
Dari pantauan Teras7.com dilapangan, kini beberapa rumah warga sudah tidak terendam air lagi, bahkan masyarakat mulai melakukan pembersihan terhadap tempat tinggalnya masing-masing.