TERAS7.COM – PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menyambut kunjungan PT Borneo Indobara (BIB) dalam kegiatan Customer Engagement yang berlangsung di Banjarbaru.
Kegiatan ini dilakukan untuk membahas kebutuhan energi listrik dalam mendukung peningkatan operasional usaha pertambangan batubara serta membantu BIB mencapai target Net Zero Emission pada 2028.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, seperti General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki, Chief Operating Officer PT BIB Raden Utoro, PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Joko Tri Raharjo, Presiden Direktur PT Cipta Kridatama (CK) Meidi Wibowo, PT Anugerah Energi Kalimantan (AEK) Beni Teja, PT BAMA Edo Prasetyo, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan Agus Tri Suardi, Manager PLN UP3 Kotabaru Anas Febrian, serta para perwakilan dari berbagai mitra strategis.
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki menyatakan bahwa PLN sangat mendukung upaya penambahan kebutuhan daya yang diperlukan oleh PT BIB dan seluruh mitranya.
“Kami tentu sangat senang dan akan mendukung program penambahan kebutuhan daya BIB. Kami sangat komitmen untuk hal ini, apalagi saat ini kita didukung dengan suplai daya yang cukup,” ujar Syauki.
Ahmad Syauki menjelaskan bahwa penyambungan listrik ke site tambang yang jaraknya puluhan hingga ratusan kilometer dari gardu induk tentu memiliki tantangan teknis yang cukup besar.
“Tantangan kita bersama adalah teknis tegangan, PLN akan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan di kawasan pertambangan dengan menambahkan beberapa infrastruktur seperti kapasitor. Namun demikian, kita harus berkolaborasi bersama dengan PT BIB agar pasokan listrik tetap optimal dan dapat mendukung kelancaran operasional,” tutur Syauki.
Sementara itu, Chief Operating Officer PT BIB Raden Utoro menekankan pentingnya peran PLN dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. BIB mengandalkan PLN sebagai penyedia utama energi listrik untuk kegiatan pertambangannya.
“Kami mengapresiasi PLN yang selama ini terus menyalurkan listrik ke perusahaan kami, dan mengajak seluruh mitra strategis kami untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan energi operasional kepada PLN,” ujar Raden.
Raden Utoro menjabarkan betapa pentingnya listrik PLN bagi operasional BIB karena dapat membantu penghematan biaya operasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Sehingga, ia berupaya untuk mengalihkan sebagian besar penggunaan energi ke listrik PLN.
“Jika kami menggunakan BBM untuk operasional tambang, maka kami membutuhkan sekitar 800 liter per hari. Sebaliknya, dengan menggunakan listrik PLN, kami membutuhkan daya hampir mencapai 12 megawatt, dengan diesel hanya sebagai cadangan. Jadi kebutuhan listrik kami sangat besar,” ujar Raden.
Listrik PLN juga membantu PT BIB untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2028. Dengan beralih sepenuhnya menggunakan listrik bersih dari PLN serta energi terbarukan lainnya, BIB berharap dapat mendukung pertumbuhan industri yang lebih berkelanjutan.
Dengan langkah sinergi elektrifikasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas PT BIB, yang tentunya akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan asli daerah melalui pajak barang tertentu.