TERAS7.COM – Hama tikus merupakan hama yang menjadi musuh utama bagi produktivitas hasil pertanian padi yang dapat merugikan petani Kabupaten Banjar.
Pemerintah Kabupaten Banjar melaksanakan penyemaian perdana, pencanangan pengendalian hama tikus dan pengukuhan kelas kelompok tani se Kecamatan Martapura Timur di desa Tambak Anyar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Selasa pagi (11/12).
Dalam aksi pembasmian hama tikus yang diikuti langsung oleh Bupati Banjar dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sebanyak 1066 tikus berhasil dibasmi.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura M Fachry memaparkan pentingnya pembasmian hama tikus oleh petani.
“Pembasmian tikus ini sangat penting, karena siklus tikus bergantung pada pertumbuhan padi, dimana saat padi mulai tumbuh disitulah tikus mulai berkembang biak, jadi sebelum bertambah banyak kita musnahkan lebih dulu,” paparnya.
Hal ini diakibatkan karena hamparan sawah disekat-sekat oleh hutan yang menjadi sarang persembunyian tikus..
M Fachry melanjutkan, setiap pasangan tikus dapat melahirkan minimal 3 sampai 10 ekor tikus, sehingga tikus berkembang biak dengan lebih cepat.
Hama tikus sendiri berkembang biak dalam lubang tanah, itu sendiri ada dua jenis, yaitu lubang asli yang didiami oleh tikus dan ada lubang yang sengaja untuk mengecoh hewan yang menjadi musuh alami mereka, yaitu ular dan burung elang.
Ia juga menjelaskan, ada beberapa cara untuk menanggulangi hama tikus, yaitu dengan penangkapan secara manual dan pemusnahan dengan bantuan racun. Penangkapan manual dilakukan dengan cara membongkar lubang-lubang yang menjadi sarang tikus. Sedangkan pemusnahan dengan bantuan racun digunakan dengan cara memberikan berbagai racun tikus pada lubang.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Bupati Banjar Khalilurrahman, memasuki musim tanam sekaligus musim hujan tikus merupakan hama yang dapat mengganggu pertumbuhn padi, dimana sebelum itu terjadi pemerintah mengajak masyarakat bersama para petani untuk lebih dulu melakukan pembasmian hama tikus.
“Tikus ini dapat membuat produksi pertanian terganggu, tikus dapat beranak sampai 8 kali dalam setahun, dalam 13 bulan tikus dapat berkembang biak hingga 2046 ekor, ini membuat tikus dapat berkembang biak dengan lebih cepat, untuk itu kita mengajak seluruh masyarakat bersama-sama membasmi tikus,” katanya.
Mantan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura ini juga, dalam kesempatannya mengukuhkan kelompok tani se Kecamatan Martapura Timur, sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan dan mempertahankan Kabupaten Banjar sebagai lumbung padi di Kalimantan Selatan.
“Pengukuhan petani hari ini untuk memotivasi petani agar bisa petani kita di Kabupaten Banjar ini bisa panen dua kali setahun dan biasanya kita cuma panen sekali setahun, kita berharap pada para petani bisa menghasilkan dua kali setahun,” harap pria yang akrab disapa Guru Khalil oleh masyarakat Martapura.
Guru Khalil juga memberikan bantuan berupa alat fogging, fumigasi dan racun tikus kepada perwakilan kelompok tani se Kecamatan Martapura Timur.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Banjar H. Khalilurrahman, Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj. Raudhatul Wahdiyah, Dandim 1006/Martapura Letkol Inf Muchammad Ghoffar Ngismangil, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura M. Fachry, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Farid Sofyan, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Dondit Bekti dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Aspihani.