TERAS7.COM – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar dalam memasuki musim penghujan mulai melakukan berbagai langkah-langkah mengatasi drainase tersumbat yang merupakan saluran vital untuk saluran pembuangan air ke sungai ketika hujan, pada Sabtu (16/12/2023).
Mengingat wilayah Kabupaten Banjar pada saat ini ada 110 km panjang drainase, pemeliharaannya di tahun 2023 ini dianggarkan Dinas PUPRP Banjar sebesar Rp 1,5 miliar.
Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar Anna Rosida Santi mengatakan, bahwa penanganan struktural untuk meminimalisir perawatan drainase, tetapi ada juga pengerukan saluran sungai.
Anna melanjutkan, yang memiliki potensi banjir pihaknya sudah melakukan normalisasi saluran anak sungai menggunakan galian manual serta galian mekanik (alat berat) beberapa tempat pada 2023 dengan total panjang kurang lebih 10 kilometer.
“Kami juga pada 2023 melakukan upaya normalisasi sungai yang tersebar 4 kecamatan (Kertak Hanyar, Karang Intan, Martapura Timur serta Martapura Barat) dengan total panjang penanganan kurang lebih 10 Kilometer, di antaranya terdapat pada ruas sungai Handil Jepang Kecamatan Martapura sepanjang 4200 meter dan Sungai Desa Keramat Baru Kecamatan Martapura Timur sepanjang 2200 meter, ” jelasnya.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) PUPRP Kabupaten Banjar Andri Yunan Pratama lalui Kasi Drainase Operasional dan Pemeliharaan (OP) Hamidhan Nooryansyah mengatakan sudah menyiapkan berbagai mitigasi dengan pengecekan drainase berkala diperkotaan serta pihaknya sudah siap menghadapi musim penghujan.
“Tentunya kita siap menghadapi musim penghujan. Kita sudah ada tiga regu OP, satu mobil pick up untuk mengangkut sedimen, dan satu mobil tangki untuk penyemprotan drainase yang tersumbat,” ungkapnya.
Hamidhan melajutkan, pihaknya sering melakukan patroli drainase berulang, sehingga masih ada yang tersumbat akan ditandai selanjutnya akan dikeruk agar lancar kembali alirannya.
“Kalau ada yang tersumbat kita tandai, lalu kita keruk supaya aliran lancar kembali,” ujarnya.
Sebab itu untuk tempat pembuangan air drainase juga sudah dikeruk atau diperdalam, jadi dapat menampung kembali dan tidak banjir.
“Semisal di wilayah Veteran atau Breman, itu sudah kita keruk. Mudah-mudahan bisa menampung dan tidak banjir,” ujarnya.
Ia menjelaskan, partisipasi masyarakat tidak akan lepas dalam pemeliharaan drainase, karena masyarakat harus berperan penting untuk menjaga serta merawat drainase.
“Partisipasi masyarakat itu sangat penting. Kita bangun dari kebiasaan kecil misal jangan buang sampah,” tutupnya.