TERAS7.COM – Seleksi Gita Bahana Nusantara rutin dilaksanakan di seluruh Indonesia setiap tahun untuk memilih putra putri terbaik bangsa yang akan tampil sebagai anggota paduan suara pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus di Istana Merdeka
Di tahun 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Banjar Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwista (Disbudpar) melaksanakan seleksi Gita Bahana Nusantara Tahun 2019 di Aula Disbudpar Kabupaten Banjar pada Selasa (19/3).
Sebanyak 67 siswa dari 12 Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat se Kabupaten Banjar mengikuti seleksi yang akan memilih 4 orang perwakilan yang akan dikirim ke tingkat Provinsi Kalsel.
Kepala Seksi Kesenian Dan Nilai Tradisional Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar, Maghrisya menjelaskan 4 orang perwakilan yang akan terpilih ini diseleksi langsung oleh 3 orang juri.
“3 orang juri ini dipilih oleh Disbudpar, yaitu Abdul Halim dan Endang Sri Hastuti, 2 orang guru dari SMPN 1 Martapura yang sudah bertahun-tahun menjadi juri dan M. Syahid yang menjadi Pelatih Paduan Suara di Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Ia menjelaskan ada 8 katagori yang menjadi penilaian oleh para juri, yaitu materi suara, intonasi, ritmik, ekspresi, penampilan, kemampuan membaca intonasi, wilayah suara dan jenis suara.
“Juri yang akan memilih 4 orang perwakilan yang akan melaju ke seleksi Gita Bahana Nusantara tingkat Provinsi Kalsel. Sedangkan yang tidak lolos akan dipilih lagi beberapa orang untuk menjadi anggota Paduan Suara Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus di Kabupaten Banjar,” kata Maghrisya.
Maghrisya juga menambahkan mereka yang menjadi anggota Paduan Suara Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus di Kabupaten Banjar akan berada dibawah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banjar.
“Dulu Disbudpar dan Dispora menjadi satu, karena dipisah jadi pembinaan mereka selanjutnya berada dibawah Dispora yang menangani masalah kepemudaan. Batasan kami hanya menjadi pelaksana seleksi saja,” jelasnya.
Salah satu peserta seleksi, Nanda Rizki Saputra, siswa SMA Banua Kalsel kelas 10 mengatakan seleksi ini menjadi kesempatan berharga baginya agar bisa menjadi anggota Paduan Suara bergengsi ini.
“Ini kali pertama saya mengikuti seleksi ini. Saya memang bermimpi menjadi bagian Gita Bahana Nusantara, jadi saya akan bersungguh-sungguh mengikutinya agar bisa lolos hingga tingkat nasional,” harapnya.
Ujar siswa yang pernah menjadi juara 2 FLS2N tingkat kabupaten ini, latihan yang ia lakukan untuk persiapan mengikuti dan dapat lolos dalam seleksi ini berbeda dengan yang ia bayangkan.
“Kalau menyanyi dasar tak ada masalah, tapi ada yang berbeda dengan menyanyi sebagai paduan suara yang menekankan karakter yang berbeda. Makanya setiap pulang sekolah saya rutin berlatih selama seminggu terakhir, sekarang lebih baik daripada sebelumnya,” ucapnya.
Sedangkan siswa yang lain, Lintang Cahaya Mulia asal MAN 2 Banjar yang mengikuti seleksi ini tidak memiliki target agar bisa lolos menjadi anggota paduan suara bergengsi ini.
“Saya tidak punya target tinggi, yang penting bisa tampil tidak memalukan. Karena persaingannya sangat ketat dan peserta yang lain tampil lebih bagus,” kata siswi kelas 11 IPA ini.
Ia juga menceritakan dirinya mengikuti seleksi ini karena sekolahnya kekurangan orang untuk memenuhi kouta seleksi, sehingga dirinya yang bukan anggota paduan suara diikutkan dalam seleksi ini.
“Makanya saya tidak pasang target. Yang penting saya ambil pengalaman bagaimana bisa tampil percaya diri. Saya sendiri masih menunggu giliran tampil, jadi deg-degan,” kisahnya.