TERAS7.COM – Nyala api pada Monumen Tanjung Puri atau dikenal dengan sebutan Tugu Obor di Desa Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong yang menjadi ikon kebanggaan dan kejayaan daerah penghasil minyak dan gas di Kalsel tersebut sudah lama padam.
Padamnya tugu obor ini belakangan juga menjadi perbincangan hangat warganet di grup Facebook warga Tabalong, terutama harapan pada 1 Desember 2021 nanti Kabupaten Tabalong yang genap berusia 56 tahun, nyala api Tugu Obor kembali menyala.
“Kayapa buhan pian akur kah pas Ultah Tabalong ini, kita minta api obor mabuun dinyalakan kembali meskipun hanya beberapa hari di bulan Desember,” tulis akun Arul Thuamina Chiche di grup Habar Tabalong Plus, beberapa waktu yang lalu
Selanjutnya karena sudah sangat lama api tersebut kada pernah menyala lagi.
“Mudahan dinas yang terkait mengabulkan permintaan kita warga Banua,” ujarnya.
Berbagi tanggapan pun membanjiri kolom komentar dan banyak yang setuju dengan harapan tersebut dan apakah harapan warga bisa terwujud?
Dari informasi yang dihimpun api obor Mabuun mulai padam sejak April 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Tabalong telah meminta Pertamina EP aset V lapangan Tanjung menyalakan kembali api Mabuun.
Namun saat ini pihak PT Pertamina EP kesulitan untuk menyalakan kembali api tersebut, pasalnya pendapatan dan kebutuhan gas saat ini masih belum seimbang.
Gas yang dihasilkan masih kurang untuk mencukupi biaya operasional, walaupun sudah dibuatkan jalur pipa dari lokasi Dahur ke Tugu obor Mabuun.
Sebagai gantinya, Pertamina EP Tanjung Field akan memperbaiki lampu penerangan tugu obor dalam waktu dekat, sebelum perayaan Hari Jadi Tabalong.
Monumen Tanjung Puri atau dikenal dengan sebutan Tugu Obor dulunya pembangunannya dirancang oleh wartawan dan sejarawan kelahiran Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara bernama Yusni Antemas ini dibangun dimasa kepemimpinan Bupati Dandung Suchrowardi (1984-1994).
Dilihat dari bentuknya, bagian dasarnya berbentuk Sasanggan, yaitu peralatan rumah tangga berupa wadah yang bisa menjadi tempat buah atau tempat apa saja. Biasanya terbuat dari kuningan.
Ditengahnya ada menara explorasi minyak.
Dipuncak tugu terdapat kelopak bunga melati. Bunga melati adalah bunga yang wangi yang senantiasa melengkapi berbagai kegiatan masyarakat Tabalong dan Banjar pada umumnya. khususnya kegiatan bersifat sakral.
Dibagian sisi bawah yang berbentuk Sasanggan terdapat tulisan sekaligus nama sebenarnya dari tugu tersebut, yaitu “Monumen Tanjung Puri” dan tiga kalimat motto Banua Saraba Kawa, Kabupaten Tabalong, yaitu: Kawa Baucap (Sanggup Bicara), Kawa Manggawi (Sanggup Mengerjakan) dan Kawa Manyandang (Sanggup Bertanggung Jawab).