TERAS7.COM – Laga kandang kedua Martapura FC berlangsung di Stadion Demang Lehman, Martapura pada Sabtu sore (6/7) melawan tim tamu Persatu Tuban.
Dalam laga ini, Martapura FC menurunkan pemain AB Raharjo, Erwin Gutawa, Agamal, Revi Agung, A. Ohorella, Amirul, Ardan Aras, Fadly N, C. Huwae, Rahel dan E. Kuswaha, sementara dibangku cadangan ada Ngurah AP, Diksy Hendika, Bowo, Bayu Yusa, Agus Salim, Aidil Bogel dan Sandi Pratama.
Sementara Persatu Tuban menurunkan Rully, Agus P, Riza, Tiar, Bima Boy Asmara, Edy W., Radikal, Sendy P, Syahrur, Eky N. dan Thaufan, dengan pemain cadangan Teguh, Sigit, Abrori, Nuril, Sulis, Army dan Nanda.
Dalam pertandingan Liga 2 ini, hingga berakhirnya babak pertama, tak ada gol yang berhasil di raih oleh tim kandang maupun tim lawan.
Memasuki babak kedua, Martapura FC tampil menekan lawan, beberapa kali peluang gol tidak berhasil dieksekusi oleh tim asuhan Frans Sinatra Huwae ini.
Babak kedua ini juga berlangsung panas, bertaburan kartu kuning bagi para pemain dari kedua tim serta hansball pemain Persatu Tuban yang tidak terlihat oleh wasit.
Menjelang akhir pertandingan pada menit 78, Martapura FC mendapatkan gol dari tendangan bebas yang dieksekusi Kapten Martapura FC, Ardan Aras hingga menghasilkan skor 1-0 untuk Martapura FC.
Usai pertandingan, Pelatih Persatu Tuban, Purwanto mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pertandingan hari ini.
“Pertandingan hari ini secara taktik bagus buat kami, tapi menjadi tantangan bagi kami untuk main di kandang lawan. Lihat sendiri, bisa dibilang menyesal karena pertandingan yang bagus dirusak dengan wasit yang kurang bagus,” ungkapnya.
Purwanto menambahkan tim asuhannya berkualitas dan bagus, tapi ia tidak bisa mengantisipasi kinerja wasit yang menurutnya mengecewakan dan mengotori pertandingan kali ini.
“Kami sudah berjuang, tapi sedikit-sedikit wasit memberikan kartu kuning terhadap kami. Peluang 2 gol yang kami dapat pun belum bisa diraih. Dalam laga di kandang nanti kami usahakan menang apapun yang terjadi, kami mencoba fairplay,” janjinya.
Sementara pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae mensyukuri hasil penuh yang didapatkan tim asuhannya dalam laga kedua ini.
“Pertandingan kali ini benar-benar menegangkan. Pemain kita di babak pertama yang ingin cepat membuat gol membuat kita melakukan kesalahan dan gampang dibaca lawan. Pertandingan ini menurut saya belum maksimal,” katanya.
Ke depan ia akan bekerja keras supaya permainan tim asuhannya menjadi lebih bagus dalam menghadapi laga selanjutnya.
Terkait protes tim tamu atas keputusan wasit yang dianggap mengecewakan, Frans Sinatra Huwae juga mengungkapkan ia juga kecewa dengan wasit.
“Seperti wasit yang tidak meniup peluit saat handball yang dilakukan tim lawan yang seharusnya memberikan kita tendangan pinalti. Kami melihat kinerja wasit bukan hanya saat pertandingan ini saja, tapi juga selama pertandingan,” jelasnya.
Laga kandang ketiga Martapura FC di Stadion Demang Lehman akan dilaksanakan pada 29 Juli 2019 mendatang melawan Mitra Kukar.