TERAS7.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali menyalurkan bantuan mesin penggilingan padi listrik kepada Kelompok Tani terpilih.
Keputusan ini disampaikan setelah program bantuan sebelumnya kepada salah satu Kelompok Tani yaitu Harapan Baru, yang berhasil memberikan hasil positif dengan peningkatan omset mencapai 30 persen, bahkan berhasil mengembangkan pemasaran hingga keluar provinsi, hanya dalam 5 bulan.
Kelompok Tani Harapan Baru yang beralamat di Manarap, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mengembangkan usahanya dengan pembelian mesin tepung listrik dari hasil menjalankan program bantuan mesin penggilingan padi listrik yang didukung oleh PLN.
Berkat efisiensi biaya penggilingan padi listrik tersebut, kelompok tani Harapan Baru berhasil meraup keuntungan rata-rata 30 persen dalam setiap kali panen.
Penyaluran kembali mesin penggilingan padi listrik ini merupakan wujud nyata PLN dalam mendukung perkembangan kelompok tani dengan program yang bermanfaat dan berkelanjutan.
“Setelah kami melihat laporan dari kelompok tani dan mengamati secara langsung, Alhamdulillah program bantuan sebelumnya dapat memberikan manfaat yang positif dan berjangka panjang terhadap pengembangan usaha, sehingga kami putuskan untuk menyalurkan Kembali bantuan penggilingan Padi Listrik ini kepada kelompok tani lainnya,” ucap General Manager PLN UID Kalselteng, Muhammad Joharifin dalam keterangannya. Jumat (16/12/2022).
Dirinya menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan tujuan 8 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung korporasi dalam mendorong prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Diketahui bahwa bantuan 10 mesin penggilingan padi listrik diterima langsung oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat pada Senin lalu (21/11/2022), bersama anggota komisi III DPR RI Ary Egahni, beserta unsur Muspida Kabupaten Kapuas.
Dimana pada kesempatan itu, bantuan 10 mesin penggilingan padi listrik disalurkan kepada kelompok tani di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah diantaranya adalah Harapan Jaya, Sinar Harapan, Karya Petani, Bina Warga, Patendo Jaya, Dahlia, Usaha Bersama, Sinar Usaha, Maju Bersama, dan Maju Bersama 1.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Bina Warga, Kecamatan Dadahup, Isnani mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima bantuan alat penggilingan padi listrik dari PLN dan berharap bantuan dapat memberikan kesejahteraan bagi anggota kelompok tani yang dipimpinnya,
“Terima kasih kepada pihak PLN yang telah memberikan kita mesin penggilingan padi listrik, semoga petani disini makin sejahtera, salah satunya dengan penghematan biaya operasional,“ tutur Isnani.
Tak lupa, Isnani juga turut beryukur karena dengan bantuan alat penggilingan padi listrik ini, kelompoknya tidak lagi harus ke desa seberang untuk melakukan penggilingan padi, bahkan dapat menghemat biaya operasional, sehingga bisa digunakan untuk keperluan pengembangan usaha.
Lebih detail, Isnani juga menyampaikan sebelum menggunakan mesin penggilingan padi listrik, dirinya harus merogoh kocek sebesar Rp.15.000 untuk menggiling 1 karung padi.
Kemudian, setelah beralih menggunakan mesin penggilingan padi listrik, dirinya mengeluarkan biaya tidak sampai Rp.1.700, atau dalam penggunaan energi listik hanya terpakai sekitar 1 Kilo Watt Hours (kWh), sehingga hemat hampir 90 persen, dibandingkan penggilingan padi konvensional.
Keuntungan lainnya adalah lebih hemat waktu proses, tidak ada polusi udara dari mesin, produk beras yang dihasilkan lebih bersih.
Bahkan limbah penggilingan gabah atau sekam bisa dimanfaatkan kembali seluruhnya untuk campuran pakan ternak ayam dan bebek karena sudah menjadi dedak.
Senada, Ketua Kelompok Tani Patendo Jaya Kapuas, Jamsi, mengungkap apresiasinya kepada PLN karena memperhatikan kelompok tani yang dibinanya dalam menyalurkan bantuan.
“Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh PLN kepada kelompok kami, kami sebelumnya tidak menyangka akan diberikan bantuan, karena lokasi kami yang jauh dari kota, namun Alhamdullilah kami dapat menerima bantuannya alat penggilingan padi,” ucap Jamsi.
General Manager PLN UID Kalselteng, Muhammad Joharifin berharap penyaluran bantuan alat penggilingan padi listrik ini tepat sasaran serta membawa manfaat yang besar bagi petani-petani kecil.
“PLN akan berupaya mengawal dan mengevaluasi keutamaan program ini agar manfaat dan dampak yang dirasakan berkelanjutan,” pungkasnya.