TERAS7.COM – Kematian ratusan ton ikan di Keramba Jala Apung di sepanjang aliran Sungai Riam Kanan milik warga Kecamatan Karang Intan membuat air sungai diduga tercemar.
Hal ini membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar mengambil sampel air sungai untuk diteliti dalam peninjauan bersama Kepala Dinas Perikanan (Diskan), Riza Dauly di Kecamatan Karang Intan pada beberapa waktu yang lalu.
Kasi Pengendalian Kerusakan Lingkungan DLH Banjar, Lyta Permatasari mengungkapkan tim DLH Banjar telah mengambil sampel air di beberapa titik sungai Riam Kanan Kecamatan Karang Intan.
“Mengenai sebab kematian ikan akan kami teliti lebih detail sampel air melalui analisa di laboratorium milik kami. Setelah hasilnya selesai, nanti akan kita ketahui sebab kematian ikan secara massal,” ujarnya.
Namun berdasarkan observasi langsung ke lapangan menindaklanjuti laporan masyarakat, DLH Banjar menduga kematian ikan ini dipengaruhi karena beberapa hal.
“Pertama adalah musim kemarau yang terjadi dan kedua adalah debit air yang rendah serta cuaca yang terik dan hujan tak turun seperti sekarang. Hal-hal tersebut berpengaruh secara tak langsung pada kualitas air sungai,” jelas Lyta Permatasari.
DLH Banjar akan memberikan bantuan pada instansi terkait untuk pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan cara membersihkan aliran sungai dari bangkai ikan.
“Karena itu untuk sementara waktu air sungai tidak dapat digunakan karena secara mutu air tak bisa dipakai lagi. Walaupun air dipanaskan di suhu 100 derajat celcius, tak ada jaminan air bisa dipakai. Karena itu demi keamanan bersama sebaiknya air tidak digunakan untuk menghindari resiko,” himbau Lyta Permatasari.