TERAS7.COM – Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru periode 2019-2024 pada Rabu (9/10) diwarnai aksi demonstrasi mahasiswa.
Demonstrasi ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi kemahasiswaan di Kota Banjarbaru, yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
Para mahasiswa ini mulai menyuarakan aspirasinya di luar gedung DPRD Banjarbaru saat pelaksanaan pelantikan masih berlangsung.
Usai pelantikan, beberapa anggota DPRD Banjarbaru langsung bertemu para mahasiswa pendemo dan menerima keinginan mereka untuk duduk bersama di halaman Gedung DPRD Banjarbaru berpanas-panasan sambil mendengarkan tuntutannya.
Para mahasiswa sendiri menuntut agar anggota DPRD Banjarbaru yang baru dilantik ini bebas dari tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta bekerja jujur, adil dan totalitas dan siap menerima kritik dari seluruh elemen masyarakat.
Selain itu menepati janji politik, perhatian pada penambang intan di Cempaka, pemberantasan prostitusi, revitalisasi pengelolaan sampah, menindak parkir liar dan mendorong penerbitan Perda mengenai keharusan warung makan menaruh nominal harga dan penuntasan kasus penyelewenangan dana KONI menjadi poin penting yang dituntut pendemo.
Setelah melalui pembicaraan yang cukup panjang, anggota DPRD Kota Banjarbaru pun bersedia untuk menerima tuntutan mahasiswa ini.
Koordinator Lapangan Aksi, Wira Surya Wibawa kepada awak media mengatakan para mahasiswa telah menyampaikan tuntutan kepada anggota DPRD Banjarbaru.
“Saat ini kami sudah puas dengan diterimanya tuntutan kami yang telah tersampaikan dengan baik dan pimpinan DPRD kooperatif untuk membacakan sumpah, namun akan tetap kami kawal terus apa yang telah disampaikan oleh anggota DPRD,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Hukum Uniska Banjarbaru ini memberikan catatan saat anggota DPRD Banjarbaru yang melemparkan tanggung jawab penuntasan kasus penyelewengan dana KONI Banjarbaru
“Kami tahu memang penuntasan kasus tersebut bukan wewenang legeslatif, tapi kami meminta agar DPRD Banjarbaru mengawal kasus ini. Kami tetap akan mengingatkan mereka atas sumpah dan tanggung jawab yang harus mereka tepati, karena mereka bersumpah bukan hanya kepada rakyat, tapi juga kepada Tuhan,” katanya.
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa ini juga diapresiasi oleh anggota DPRD Banjarbaru yang baru dilantik, salah satunya adalah Windi Novianto.
“Aksi ini sangat kami apresiasi, karena sebagai anggota DPRD yang akan menjalankan tugasnya untuk 5 tahun ke depan, janji yang kita utarakan di masyarakat harus kita tepati satu persatu,” terangnya.
Tuntutan para mahasiswa ini akan terus diperjuangkan oleh anggota DPRD Banjarbaru, terutama poin yang meminta agar bebas dari tindak KKN.
“Kami sangat setuju dengan tuntutan tersebut, misalnya seperti revitalisasi sampah di Banjarbaru. Kita lihat sendiri selama ini masih belum optimal. Selain itu kami juga akan bersedia menerima mahasiswa yang datang ke kantor kami untuk menyampaikan asporasinya. Karena beberapa anggota DPRD ada yang berkecimpung di organisasi kemahasiswaan selama di Kampus, seperti saya sendiri,” ungkap Windi Novianto.