TERAS7.COM – Pemerintah Kota Banjarbaru lakukan penggeseran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk tangani penyebaran wabah covid-19.
Disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokal Sekertaris Daerah Kota Banjarbaru Dedi Soetoyo, penggeseran anggaran ini dilakukan sebagai upaya persiapan prediksi kemungkinan terburuk musibah wabah virus corona di Kota Banjarbaru, baik untuk mengatasi bantuan sosial, pasilitas kesehatan dan juga ketanggap daruratan ke tingkat RT.
“Penggeseran APBD Kota Banjarbaru ini berdasarkan intruksi Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, untuk setiap Kabupaen Kota mempersiapkan sejak dini kemungkinan terburuk dari musibah Covid-19 ini, yang diperkirakan puncaknya pada bulan Mei nanti,” ujarnya kepada wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com, diruang kerjanya, pada Rabu (08/04).
Untuk bidang bantuan kemiskian, ujarnya dari rapat Gugus Tugas Banjarbaru yang dipimpin langsung oleh Walikota Banjarbaru, telah mendata sebanyak 11.000 orang miskin berdasarkan data (Proram Keluarga Harapan (PKH) di Kota Banjarbaru, yang mana akan disalurkan bantuan non tunai seperti beras gula dan lainnya.
“Kita sudah memesan dengan Bulog untuk beras sebanyak 10 ribu ton, yang mana kita perkirakan dengan anggaran yang akan kita geser nanti mampu untuk membantu masyarakat miskin atau masyarakat miskin yang terdampak, cukup untuk kebutuhan selama tiga bulan,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarbaru, juga telah melakuka pendataan pedagang, diantaranya pedagang sayur, ikan dan lain sebagainya, untuk membuat program jual beli online, agar mempermudah masyarakat melakukan aktivitas pasar dengan cara social distancing.
“Diharapkan dengan program ini harga pasar bisa tetap terkontrol, sehingga tidak membuat kesulitan ekonomi ditengah masyarakat,” lanjutnya.
Disamping mempersiapkan hal itu, Pemerintah Kota Banjarbaru lewat gugus tugas covid-19 Banjarbaru membentuk tim gugus tugas hingga ketingkat RT, yang mana ini dilakukan untuk mempermudah penanganan dan pemantaun terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau orang baru yang datang dari daerah zona merah.
“Semoga dengana apa yang kita lakukan ini, bisa menangkal atau membatasi penyebaran virus corona di Banjarbaru, dengan harapan semua ini bisa cepat berakhir dan kita bisa beraktifitas seperti biasa,” tutupnya.