TERAS7.COM – Tumpukan sampah di Perbatasan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, tepatnya di Jalan Ahmad Yani KM 17 Gambut dikeluhkan pengguna jalan.
Salah satunya adalah Heru (29) warga Banjarbaru yang mengeluhkan bau tak sedap saat melewati jalan ini ketika menuju Banjarmasin.
“Ini kan Jalan Ahmad Yani, tidak sepantasnya ada sampah di jalan provinsi seperti ini. Merusak pemandangan,” ucapnya.
Keluhan masyarakat ini direspon langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar, Boyke Wahyu Triestiyanto saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (3/7).
Ia mengatakan permasalahan tumpukan sampah di tempat tersebut sudah terjadi sejak lama, seakan-akan tidak ada habisnya dan tak pernah usai.
“Kita sebenarnya sudah melaksanakan pengangkutan sampah pada jam 4 pagi. Namun masyarakat kembali membuang sampah pada jam 6 sambil melewati tempat itu. Jadi seolah-olah sampah tersebut tidak terangkut oleh petugas,” ujarnya.
Disamping itu Boyke menduga tumpukan sampah ini tidak hanya berasal dari masyarakat Kabupaten Banjar saja.
“Sampah itu berasal dari masyarakat yang berada di Gambut dan Kertak Hanyar, namun tidak menutup kemungkinan ada yang masuk dari mana-mana, tapi saya tak sebut dari mana,” ungkapnya.
Kadis LH Banjar berharap agar masyarakat bisa membuang sampah pada sore atau malam hari, tidak memaksakan untuk membuang sampah ketika pagi hari.
“Untuk mencegah hal ini kembali terulang, kami berencana melaksanakan penegakan hukum melalui Operasi Yustisi pada bulan Oktober-November 2019 ini melibatkan pihak kejaksaan dan kepolisian. Bila ada masyarakat yang ketahuan membuang sampah disana diluar jam yang ditentukan, akan ditangkap dan disidang di tempat. Kalau denda maka harus membayarkan uang, kalau harus dikurung ya dikurung. Setelah penegakan hukum nanti kita bisa tahu sumber sampah itu dari mana,” tegas Boyke.
Dalam waktu dekat, Dinas LH Banjar juga akan melakukan pembersihan sampah ditempat tersebut melalui program baru yang digulirkan oleh Kabid Pengelolaan Sampah, Pertamanan dan Limbah.
“Kami punya program baru yang dinamakan Selamat, kepanjangan dari Selasa dan Jumat. Program tersebut berupa penyisiran sampah. Karena program baru, jadi belum sampai ke sana. Menangani sampah ini bukan tugas yang ringan, sehingga harus jadi tugas kita bersama,” ucapnya.
Terkait dugaan sampah yang berasal dari luar daerah, Boyke berharap agar pemerintah daerah tetangga Kabupaten Banjar bisa menghimbau warganya untuk tidak membuang sampah lintas wilayah.