TERAS7.COM – Makan di restoran tentu banyak digandrungi masyarakat, tak hanya di Indonesia saja melainkan hingga belahan dunia manapun.
Alasannya, selain praktis karena tak perlu repot masak sendiri dan mencuci perabotan masak setelahnya, makan di restoran juga menyenangkan karena ada banyak menu yang bisa dijadikan pilihan.
Namun, tahu kah kalian jika ada beberapa menu makanan di restoran yang sebaiknya dihindari jika ingin tubuh anda selalu sehat.
Berikut beberapa menu makanan di restoran yang berisiko bagi kesehatan seperti dilansir dari KlikDokter:
1. Burger medium-rare
Jika daging burger (patty) tidak dimasak dengan temperatur yang benar (yaitu 71,1 derajat Celcius atau 160 derajat Fahrenheit), bakteri jahat bisa tetap tinggal. Menurut studi dari Consumer Reports, daging burger yang tidak dimasak matang lebih berbahaya daripada daging steak dengan tingkat kematangan yang sama. Ini karena mikroba berbahaya cenderung bisa tercampur dengan daging giling. Sementara pada daging steak, mikroba hanya akan menempel di permukaan dan akan mati saat dimasak.
Jadi, lain kali kalau pesan burger, mintalah tingkat kematangan well-done atau minimal medium saja, ya!
2. Menu paket hemat
Tersedianya paket hemat atau paket promo memang secara nilai dan harga sulit diabaikan. Namun, misalnya paket tersebut berisi double cheeseburger ditambah kentang goreng ukuran besar plus minuman, bisa mengandung sekitar 1.100 kalori dan 50 gram lemak.
Menurut studi di “Journal of Nutrition”, setelah orang yang sehat mengonsumsi makanan tinggi lemak, tekanan darahnya lebih tinggi ketika dihadapkan dengan stresor (pemicu stres) dibandingkan dengan ketika mereka makan makanan yang rendah lemak.
3. Hidangan utama berkalori tinggi
Menurut Deborah Cohen, MD, ilmuwan senior dari institusi think tank kebijakan Rand Corporation sekaligus penulis buku “A Big Fat Crisis: The Hidden Forces of the Obesity Epidemic—and How We Can End It” seperti dilansir dari Health, rata-rata orang tidak boleh mengonsumsi lebih dari 700 kalori per hidangan. Ini termasuk kalori dari minuman, makanan pembuka, dan hidangan penutup.
Tak sulit, kok, mengetahui kalori makanan yang akan Anda makan. Sebagai patokan, seporsi telur dadar (omelette) bisa mengandung 1.300 kalori atau seporsi prime rib bisa mencapai sekitar 2.400 kalori.
“Setiap kali Anda makan terlalu banyak tidak memberikan kompensasi (terhadap apa yang Anda makan tersebut), risiko penyakit kronis meningkat,” kata Dr. Deborah.
4. Es teh manis atau minuman bersoda refill
Banyak restoran yang menawarkan menu minuman isi ulang seperti es teh manis dan minuman bersoda. Segelas minuman bersoda bisa mengandung 120 kalori. Tak buruk-buruk amat memang, sampai akhirnya Anda menyadari bahwa jumlah tersebut mengandung 33 gram gula (setara dengan 8 sendok teh gula pasir). Mengisi ulang gelas yang kosong sebanyak satu hingga dua kali, berarti Anda menenggak 24 sendok makan gula. Jumlah tersebut empat kali lebih besar dari tambahan gula harian pada wanita yang disarankan oleh American Heart Association (AHA).
“Menurut AHA, batasan konsumsi gula dalam sehari adalah 150 kalori atau 9 sendok teh untuk pria, sedangkan untuk wanita sebanyak 6 sendok teh. Sedikit berbeda dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyarakan konsumsi gula per hari tak lebih dari 50 gram, yaitu 4 sendok makan,” jelas dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter. Namun, dr. Karin menyayangkan bahwa konsumsi rata-rata masyarakat masih melebihi jumlah tersebut.
5. Tiram mentah
Tak sedikit orang yang tergoda melihat sajian “oyster” tersedia dalam menu, apalagi tersedia dalam kondisi mentah. Meski demikian, menurut Libby Mills, RDN, ahli gizi asal AS, tiram mentah bisa membawa hepatitis A dan bakteri Vibrio vulnificus. Bakteri tersebut bisa membuat Anda muntah dan diare.
Jika Anda memiliki kondisi medis seperti diabetes, infeksi bisa berakibat fatal. FDA mengatakan bahwa mengonsumsi tiram mentah di restoran mewah atau disajikan dengan saus panas tak benar-benar bisa melindungi Anda. Lebih aman pesanlah dalam keadaan matang.
6. Kentang goreng dengan keju leleh dan ranch dressing
Di luar dari masalah kandungan kalori dan lemak (obviously!), menu ini seakan penuh “ledakan” garam. Menurut Center for Science in the Public Interest, menu ini bisa mengandung 5.000 mg sodium (rekomendasi AHA untuk orang dewasa adalah tak lebih dari 1.500 mg per hari). Efeknya mungkin bisa langsung dirasakan. Sebagai bukti, sebuah studi di “American Journal of Clinical Nutrition” menemukan bahwa fungsi pembuluh darah bisa terganggu 30 menit setelah makan makanan yang tinggi garam.
7. Menu yang tinggi lemak trans
Deteksi makanan ini cukup mudah, yaitu apa pun yang digoreng, apalagi secara deep-fry. Khususnya untuk Anda yang bermasalah dengan kolesterol tinggi, dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter menganjurkan Anda untuk tidak memesannya!
“Proses menggoreng umumnya membutuhkan pemanasan minyak dalam waktu yang cukup lama. Proses ini membuat asam lemak di dalam minyak yang dipakai untuk memasak semakin jenuh, serta memunculkan asam lemak trans. Lemak trans merupakan asam lemak yang paling memicu pembentukan kolesterol LDL alias kolesterol jahat, sehingga harus dihindari sebisa mungkin,” ungkap dr. Fiona.
Bahkan, FDA telah melarang lemak trans yang ditemukan di beberapa restoran dan makanan kemasan.
Makan di restoran memang menyenangkan, tetapi bijaklah dalam memilih menunya. Tentunya Anda tak mau apa yang Anda bayar justru berdampak buruk pada tubuh Anda, kan? Karenanya, lain kali sebaiknya menu di atas atau menu lainnya yang sejenis sebaiknya tak usah dipesan. Pilihlah alternatif yang lebih sehat!