TERAS7.COM – Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Desa Mandi Angin diperketat, petugas patroli UPT ditambah, awasi pengunjung yang memanfaatkan wisata menjadi tempat pacaran.
Siapa yang tidak kenal dengan tempat wisata satu ini, Tahura Sultan Adam Mandi Angin yang sangat dikenal masyarakat sebagai tempat wisata negeri awan, yang memiliki ketinggian 490 MDPL dari permukaan laut, menawarkan panorama alam yang sangat menakjubkan. Namun, tidak jarang tempat wisata Tahura Sultan Adam dijadikan muda mudi sebagai tempat berpacaran.
Kepala UPT Tahura Sultan Adam Mandi Angin Rahmad Riasnyah mengatakan, untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan di tempat wisata ini, pihaknya telah menambah petugas patroli untuk mengawasi wisatawan yang berkunjung, khususnya para pengunjung yang berkemah dimalam hari.
“Khusus pada saat libur, seperti malam Sabtu dan malam Minggu, kita perketat pengawasan patroli, jangan sampai tempat wisata dijadikan sebagai tempat berbuat asusila dan membuat resah pengunjung lainnya yang ingin menikmati alam,” ujarnya kepada teras7.com, pada Jumat malam (03/05).
Rahmad Riansyah menambahkan, untuk para pengunjung diminta mengisi buku pengunjung, mencantumkan nama, alamat dan tujuan lokasi yang ingin dituju, agar lebih mudah untuk pengawasan para petugas.
Ia juga menyampaikan, agar kelestarian alam dan kebersihan tetap terjaga, para pengunjung wisatawan diharapkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, tidak menggantung hammock di certer, dan jangan sembarangan menghidupkan api unggun yang bisa menyebabkan kebakaran hutan.
“Tahura terbuka untuk siapa saja, namun kita juga menghimbau para pengunjung jangan membuang sampah sembarangan, jangan memasang hammock di certer, jangan menebang pohon dan jangan sembarangan menghidupi api unggun yang bisa menyebakan kebakaran hutan,” tungkasnya.