TERAS7.COM – Salah satu agenda Peringatan Hari Pangan se-Dunia (HPS) Welcome Dinner, para tama disuguhkan dengan nuansa kebudayaan banua Kalimantan Selatan.
Selain tamu dari mancanegara dihidangkan dengan makanan khas kalimantan Selatan Soto Banjar, Welcome Dinner HPS yang bertempat di Lapangan Dr Murjani Kota Banjrbaru, pada Selasa malam (16/10), juga dihibur alunan musik tradisional seperti panting NSA Grup, dikemas dalam aransemen moderen biola membuat suasana semakin manja.
Turut hadir Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani, Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan serta jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan.
Tak hanya itu World food day Indonesia juga di sambut dengan tarian Japin Galuh Baarai dari Sanggai Idaman kota Banjarbaru, yang mana tari tersebut merupakan gerakan para penari diiring dengan lirik lagu ucapan selamat datang dan do’a untuk para tamu.
Sepuluh penari pun mengajak para tamu untuk mengikuti gerakan mereka, hingga suasana larut dalam ‘kehimungan’.
Tak ketinggal kain sasirangan khas kalimantan selatan pun mewarnai suasana Peringatan Hari Pangan se Dunia. Di sebuah stand berbagai motif sasirangan juga menjdi daya tarik tamu.
Selain sasirangan juga ada berbagai produk UMKM seperti kue kering, kacang, sambal , kopi khas banua, pasak bumi obat tradisional kalimantan dan berbagai macam lainnya.
“Kami ucapkan selamat datang kepada semua tamu yang berpartisipasi dalam peringatan hari pangan se dunia, Welcome Dinner kali ini akan mengajak semuanya untuk mengenal kalimantan dan mengenal Kota Banjarbaru sebagai kota idaman,” ujar Nadjmi adhani.
Selain itu Nadjmi Adhani juga mengatakan, lewat kebudayaan baik musik panting khas kalimantan selatan, tari tradisional merupakan bentuk promosi kita untuk para tamu mengenal banua.
“Kekayaan budaya yang kita miliki ini menjadi modal bagi kita untuk orang-orang asing bisa mudah mengenal dan tertarik datang berkunjung kebanua,” tambahnya.
Nadjmi Adhani juga berharap, di Hari Pangan se Dunia ke 38 Kalimantan Selatan menjadikan Indonesia sebagai lumbung padi dunia, untuk membangun kesadaran diseluruh daerah menggalakan penanaman padi khusuanya Kota Banjarbaru.
“Apalagi Indonesi memiliki kesuburan bumi yang luar biasa, jenis tanaman apa pun pasti akan tumbuh, ini patut kita syukuri atas anugerah yang Allah berikan,” pungkasnya.