TERAS7.COM – Ditengan Pandemi Virus Corona seorang mahasiswi asal kota Banjarbaru yang menuntut ilmu di kota Malang Provinis Jawa Timur, memilih pulang kampung, sidang akhir kuliyah pun tertunda.
Wabah virus corona atau covid-19 tentu berdampak buruk ke semua tatanan kehidupan, baik kesehatan, ekonomi, pemerintaha, pembangunan maupun pendidikan.
Seorang warga Kota Banjarbaru yang baru datang dari Kota Malang, Fitrotihi, setibanya dibandara Internasional Syamsudin Noor disambut langsung oleh petugas kesehatan Tanggap Darurat Covid-19, di Pos Pantau Kesehatan, untuk dilakukan pengecekan kesehatan dan pendataan diri, serta mencelupkan jarinya ke tintah yang sudah disediakan oleh petugas.
Tintah yang berada di jari kelingking kanannya tersebut akan bertahan selama 7 hari menjadi tanda bahwa ia adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang mana akan dilakuka pemantauan selama 14 hari oleh masyarakat tempat tinggalnya dan pemerintah kota Banjarbaru.
Ia menyambut baik tindakan yang dilakukan, menurutnya langkah antispasi ini sangat bagus, mengingat wabah virus corona ini sudah menyebar di semua daerah di Indonesia tak terkecuali Kota Banjarbaru.
“Bagus aja, solanyakan ini antisipasi agar corona tidak makin banyak di Banjarbaru,” ujarnya saat diminta komentar oleh wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com.
Ia yang juga masih berstatus mahasiswi aktif di Universitas Muhammadiyah Malang ini berharap, agar covid-19 di Indonesia bisa cepat berakhir, dan aktifitasnya bisa berjalan seperti semula.
“Semoga cepat virusnya mati, soalnya ganggu aku mau sidang, tapi batal, jadi lulusnya tertunda,” ucapnya dengan nada kecewa.
Fitrotihi sedikit menceritakan kondisi kota Malang, yang mana saat ini beberapa ruas jalan utama sudah di tutup, toko-toko perdagangan dibatasi hingga pukul 20.00 WITA, polisi juga melakuakn patrol untuk membubarkan orang-orang yang apabila ditemukannya berkumpul, seperti di kafe atau tempat nogkrong lain.
“Beberapa jalan utama sudah di lockdown, toko-toko juga udah banyak yang tutup lebih awal, dibatasi sampe jam 8 malam, trus polisi juga sudah membubarkan orang-orang yang ngumpul di kafe atau diluar,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, bahwa memang di kota Malang sempat ada 9 orang yang dinyatakan positif corona dan dinyatakan semuanya sudah sembuh, namun tidak lama dikabarkan bahwa ada lagi 3 orang baru yang positif, sehingga ia memutuskan untuk pulang kampung ke Banjarbaru.
“Saya pulang kampung. Sejak kemarin dinyatakan satu orang Positif itu kampus sudah libur dan akan kembali turun pada bulan September nanti,” tuturnya sembari keluar dari pintu kedatangan domestik Bandara.
Selain Firtotihi juga ada beberapa orang lainnya yang merupakan warga Kota Banjarbaru di terminal kedatangan Bandara, disambut langsung oleh petugas Pos Pantau Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru untuk melakukan hal yang sama.