TERAS7.COM – Umat Hindu Desa Dwipasari, Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala (Batola) melaksanakan upacara Piodalan. Upacara persembahyangan yang berlangsung di Pura Puseh Dwipasari ini dihadiri Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Camat Wanaraya Joko Sumitro, dan Kapolsek setempat Iptu Normansyah.
Piodalan adalah upacara memperingati berdirinya bangunan suci Hindu yang dilakukan setiap 6 bulan atau setiap tahun kalender Bali.
Made Salendra, Pinandita (pemimpin upacara Piodalan) mengatakan, pembangunan tempat suci setempat terwujud tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat dengan bupati sebelumnya yakni H Hasanuddin Murad, walau pun saat ini belum sepenuhnya selesai.
Untuk itu, Salendra mewakili masyarakat Dwipasari sangat mengharapkan keterlibatan bupati dan wakil bupati sekarang dalam pembangunan tempat ibadah mereka.
Sementara kepada masyarakat Dwipasari, Salendra mengajak untuk menjaga situasi kondusif serta kerukunan, khususnya terhadap penduduk lainnya serta mendoakan agar apa-apa yang dicita-citakan pemerintah bisa berhasil dalam pembangunan.
Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada warga Hindu Dwipasari yang telah mengundangnya pada upacara Piodalan ini.
Ia berharap dalam pelaksanaan kegiatan ritual ini masyarakat setempat selalu menjaga kebersamaan dan semangat gotong-royong serta tetap menjalin komunikasi dengan warga lainnya agar terbina kerukunan maupun toleransi.
Di kesempatan upacara peribadatan warga Hindu Bali Desa Dwipasari ini, Wabup yang akrap disapa pak Rahmadi ini juga merencanakan akan melakukan perbaikan terhadap kerusakan jalan sepanjang sekitar 8 kilometer yang terjadi di kawasan setempat.
“Kita akan lakukan bertahap, insya Allah tahun ini 2,5 kilometer dulu dan sisanya dirampungkan di 2019,” katanya.
Ketua DPD Partai Golkar Batola ini menjelaskan, selama 5 tahun kepemimpinannya bersama Bupati Hj Noormiliyani akan lebih memperhatikan kondisi infrastruktur, khususnya jalan maupun jembatan.
Pertimbangannya, karena dari jalan dan jembatan itulah sebagai titik awal suksesnya rencana pembangunan mengingat setiap kegiatan mulai perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan lainnya sangat ditentukan oleh kelancaran transportasi jalan.
Rahmadi bersyukur, saat ini kondisi infrastuktur di Batola sudah relatif baik lantaran selama kepemimpinan bupati terdahulu yang cukup memperhatikan.
“Menurut data yang saya ketahui kondisi jalan, khususnya di Kecamatan Wanaraya, sudah sekitar 70 persen baik. Tinggal 30 persen yang harus kita rampungkan,” katanya sembari menyatakan ini menjadi niat dan cita-citanya bersama Bupati Hj Noormiliyani.
Keberhasilan ini, lanjut Rahmadi, juga tidak terlepas adanya dukungan provinsi, karena saat ini Pemerintah Provinsi Kalsel, khususnya selama 3 tahun terakhir telah banyak mengucurkan anggaran untuk pembangunan di Batola, terutama untuk perbaikan jalan Anjir Pasar – Marabahan.
Sehubungan tingginya perhatian Pemerintah Provinsi dan Kabupaten ini, Rahmadi mengharapkan dukungan dan partisipasi masyarakat agar segala kegiatan pembangunan yang direncanakan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Wabup menyatakan, pihaknya menaruh harapan yang tinggi dalam upaya peningkatan pembangunan serta kemajuan agar keberadaan Kabupaten Batola ini bisa sejajar dan setara dengan kabupaten lainnya.