TERAS7.COM – Bamboo Rafting, adalah olahraga arum jeram berkelompok dengan alat yang berbahan dari bambu.
Dan terkait Bamboo Rafting, image ini sudah dimiliki oleh Loksado.
Loksado, sebagai sebuah tempat yang menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Kalimantan Selatan.
Selain keindahan alamnya, seperti Air Terjun Haratai, Air Terjun Malaris, Air Terjun Rampah Minjangan, Air Panas Tanuhi, juga punya aliran sungai yang berjeram dan digunakan oleh masyarakat sebagai tempat balanting.
Lanting ini dibuat dari bambu, oleh karena itulah disebut Bamboo Rafting.
Nah, melihat potensi Loksado dan olahraga unik tersebut, serta dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-73, Dandim 1003/Kandangan Letkol Inf Suhardi Aji Sriwijayanto, S.E menggelar Lomba Tradisional Bamboo Rafting di Wisata Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
“Lomba ini sangat mengandalkan pada kekompakan tim secara keseluruhan. Kerja sama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antar awak lanting, dapat dikatakan sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hambatan di sungai,” cetus Letkol Suhardi Aji.
Rafting dari bahan bambu lanjutnya, memang menjadi salah satu wisata andalan di Kecamatan Loksado.
“Bedanya dengan rafting yang biasa kita temui adalah medianya menggunakan perahu dari bambu. Perahu bambu yang biasa disebut lanting oleh masyarakat setempat ini awalnya adalah sarana transportasi bagi suku Dayak di pegunungan Meratus mengangkut hasil perkebunan mereka untuk dijual ke pasar. Mereka memakai rakit bambu ini menyusuri sungai Amandit,” paparnya.
Menyusuri sungai Amandit, melintasi jeramnya, merasakan sensasi adrenalin yang membuncah tentunya memberikan pelajaran baru dan menyisakan kenangan tersendiri.
“Jumlah peserta bamboo rafting itupun terpaksa kami batasi. Padahal yang mendaftar masih banyak lagi, karena joki (pemandu) olahraga wisata susur sungai itu terbatas,” ujarnya.
Olahraga wisata petualangan sungai kawasan Meratus itu sendiri lanjut Letkol Suhardi Aji, sudah sejak lama terkenal hingga ke manca negara, tinggal pemolesannya saja lagi.
Peserta lomba bamboo rafting tersebut lebih dari 200 orang dari berbagai daerah di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota.
“Pesertas bukan saja penduduk ‘Bumi Perjuangan Antaluddin’ HSS sendiri. Tapi dari luar daerah, bahkan termasuk juga dari manca negara seperti Perancis.
Lomba tradisional Bambu Rafting tersebut ucap Letkol Suhardi Aji, untuk mengangkat wisata Loksado ke tingkat Nasional bahkan Internasional sebagai wisata petulangan, dengan sebutan “Wisata tersembunyi dengan air yang jernih”.
Sungguh Gunung Meratus Sungai Amandit punya potensi yang tidak ternilai hargannya jika kita gali
Loksado, lanjutnya,kalau ditangani secara tepat dan pemolesannya benar, tidak kalah dengan wisata di Malang atau Batu di Jawa Timur.
“Perlu proses dan keterlibatan semua elemen, terutama masyarakat setempat dan pemerintah,” cetusnya.
Kegiatan lomba Tradisional ini juga berhadiah jutaan rupiah dengan kategori Juara yaitu Juara I (satu) : Tropy+Sertifikat Rp. 4000.000, Juara II (dua) : Tropy+Sertifikat Rp. 3000.000, Juara III (tiga) : Tropy+Sertifikat Rp. 2000.000.