TERAS7.COM – Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani, mewakili masyarakat Kota Banjarbaru menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada relawan pemadam Karhutla yang hampir setiap waktu bergelut dengan “Si Jago Merah”.
Hal demikian disampaikannya ketika berkumpul dengan para relawan pemadam kebakaran, Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI-Polri di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru, Minggu malam (29/9).
“Penghargaan kami kepada kawan-kawan di lapangan. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa tugas dan keberhasilan ini tidak mungkin lepas dari suruh pihak yang terlibat. Ada BPBD sebagai perwakilan pemerintah daerah, TNI-Polri,” kata Nadjmi.
Menurut Nadjmi, kehadiran Masyarakat Peduli Api (MPA), Damkar swasta maupun milik pemerintah daerah juga memberikan dukungan agar kinerja para petugas yang telah disebutkan tadi semakin maksimal dalam menangani Karhutla.
Nadjmi bersyukur, di Banjarbaru, Dandim, Kapolres, dan BPBD bisa merangkul serta dekat dengan masyarakat, sehingga persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan secara bersama-sama.
Sementara itu, Komandan Kodim 1006 Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto menyampaikan, bahwa pihaknya mendukung pemerintah daerah untuk menangani Karhutla.
“Rekan-rekan TNI-Polri juga membuat posko, yang di mana tempat itu adalah objek vital untuk mengamankan area di sekitaran bandara. Ini kami lakukan dalam rangka membantu pemerintah daerah dan masyarakat Banjarbaru untuk menangani kebakaran,” ujarnya.
Terkait kehadiran BPK swasta dan Masyarakat Peduli Api (MPA), Letkol Arm Siswo Budiarto memberikan apresiasi.
Karena menurutnya, mereka ketika berada dilapangan dan berupaya memadamkan api, kadang lupa kepada keamanan diri, bahkan nyawanya sendiri. “Mereka betul-betul luar biasa dalam memadamkan api,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu pula, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Suriannor Ahmad menyampaikan, bahwa saat ini kondisi Karhutla semakin menurun. Hal tersebut disebabkan turunnya hujan di beberapa titik. “Namun kita tetap waspada dan tidak bisa lengah dengan Karhutla ini,” tambahnya.
Ia menerangkan, bahwa terdapat delapan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan 13 Damkar yang dibagi dalam beberapa zona, seperti di Liang Anggang, Landasan Ulin, Banjarbaru Utara dan zona-zona lainnya.
“Titik perzona ini, untuk membantu mengamankan wilayah. Tapi apabila satu titik memerlukan bantuan, maka mereka bergerak (saling melengkapi,” kata Suriannor.