{"id":12097,"date":"2019-06-16T15:38:22","date_gmt":"2019-06-16T07:38:22","guid":{"rendered":"https:\/\/wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com\/?p=12097"},"modified":"2019-06-16T17:06:30","modified_gmt":"2019-06-16T09:06:30","slug":"mahsyur-di-negeri-orang-ini-seminar-perdana-pukulan-patikaman-di-daerah-sendiri","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teras7.com\/mahsyur-di-negeri-orang-ini-seminar-perdana-pukulan-patikaman-di-daerah-sendiri\/","title":{"rendered":"Mahsyur Di Negeri Orang, Ini Seminar Perdana Pukulan Patikaman Di Daerah Sendiri"},"content":{"rendered":"\n

TERAS7.COM<\/a><\/strong> – Beladiri Kuntau merupakan beladiri tradisional asli masyarakat Kalimantan yang diturunkan dari generasi ke generasi sebagaimana beladiri tradisional Nusantara lain.<\/p>\n\n\n\n

Semakin berkembang zaman, beladiri yang satu ini mulai banyak dilupakan, bahkan tergusur oleh banyak beladiri dari luar negeri dan beladiri modern.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini sering kali terjadi karena sifat beladiri kuntau yang cenderung tertutup dari orang luar, tapi ada beberapa yang terbuka dan mulai bersaing dengan beladiri yang lain, salah satunya adakan Pukulan Patikaman Silat Kuntau Borneo.<\/p>\n\n\n\n

Untuk kembali memasyarakatkan beladiri asli banua ini, Pukulan Patikaman Silat Kuntau Borneo mengadakan seminar terbuka di Anny Gym, Jalan Trikora Guntung Paikat, Banjarbaru pada Sabtu (15\/6).<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Para peserta seminar yang diadakan Pukulan Patikaman Silat Kuntau Borneo sedang melakukan salam tabi khas Kuntau<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

Demank Ahmad yang menjadi pamateri dalam kelas pengenalan pukulan patikaman ini mengatakan seminar ini merupakan yang kali pertama dilaksanakan di Kalimantan Selatan.<\/p>\n\n\n\n

“Ini yang pertama kami laksanakan di daerah sendiri. Kalau di luar negeri dan nasional sudah sering. Di seminar ini kami berlatih bersama dan sharing pengetahuan tentang beladiri kuntau,” ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Pria 40 tahun asal Kandangan, Hulu Sungai Selatan yang telah mengajarkan kuntau aliran pukulan patikaman hingga ke mancanegara ini mengaku punya misi sendiri dengan mengadakan seminar ini.<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Demank Ahmad, instruktur kuntau aliran Pukulan Patikaman ini sudah melatih hingga mancanegara<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n

“Kita ingin mengenalkan kembali kuntau ke masyarakat di daerah. Di luar negeri, beladiri ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat disana. Kuntau lebih populer di luar daripada di daerah sendiri. Hal ini terbukti jika kita menyelenggarakan seminar diluar, lebih semarak daripada di daerah sendiri,” kata Demank Ahmad.<\/p>\n\n\n\n

Antusiasme masyarakat lokal sendiri terhadap kuntau yang kurang, justru sebaliknya lebih menggemari beladiri luar inilah yang menjadi tantangan baginya.<\/p>

\n