{"id":8172,"date":"2019-02-24T16:59:33","date_gmt":"2019-02-24T08:59:33","guid":{"rendered":"https:\/\/wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com\/?p=8172"},"modified":"2019-03-19T15:41:45","modified_gmt":"2019-03-19T07:41:45","slug":"jamaah-padati-haul-syekh-h-akhmad-marzuki-penjaga-tauhid-di-bumi-gambut","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teras7.com\/jamaah-padati-haul-syekh-h-akhmad-marzuki-penjaga-tauhid-di-bumi-gambut\/","title":{"rendered":"Jamaah Padati Haul Syekh H Akhmad Marzuki, Penjaga Tauhid Di Bumi Gambut"},"content":{"rendered":"

TERAS7.COM<\/strong><\/a> – Kecintaan umat Islam warga banua terhadap ulama tidak dapat diragukan lagi, hal ini dapat dilihat dari antusiasme ribuan jamaah yang menghadiri Haul ke 22 Syekh H Akhmad Marzuki Bin Syekh H Sulaiman Wali Al Banjari di Handil Malang, Desa Tambak Sirang Baru, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar pada minggu pagi (24\/2).<\/p>\n

Selain para jamaah haul yang memadati kawasan makam KH Ahmad Marjuki, banyak pula di antaranya para pejabat, alim ulama dan habaib yang hadir, antara lain Bupati Banjar H. Khalilurrahman, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Iqbal Khalilurrahman, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Aspihani, KH. Asmuni Amuntai sebagai pemberi tausiyah dan KH. Muhammad Thahir sebagai pembaca manakib serta KH. Zainal Hakim Marzuki dan KH. Syaifuddin Zuhri sebagai ahlul bait.<\/p>\n

Berdasarkan manakib yang dibacakan oleh KH. Muhammad Thahir, Syeikh H. Ahmad Marzuki sendiri merupakan seorang zuriat ke 6 dari ulama besar asal Banjar, As-Syeikh Muhammad Arsyad Al- Banjari, karena beliau merupakan anak dari Syeikh H Sulaiman Wali bin Syeikh H Muhammad Nasir Taniran bin Syeikh H Muhammad Thaib (Datu Taniran) Bin Syeikh H. Muhammad As’ad Bin Hj. Syarifah Binti As-Syeikh Muhammad Arsyad Al- Banjari.<\/p>\n

\"\"
Banyak alim ulama dan para habaib yang hadir mengikuti Haul ini<\/figcaption><\/figure>\n

Syeikh H. Ahmad Marzuki lahir tahun 1907 Masehi dan bersekolah di Pondok Pesantren Khalidiyah, Amuntai dan sempat menuntut ilmu di Tanah Suci, akan tetapi tidak terlalu lama dan kembali ke tanah air hingga pindah ke Desa Tambak Sirang Baru, Gambut pada tahun 1965 untuk membuka pengajian yang utamanya mengajarkan ilmu tauhid pada masyarakat Desa Tambak Sirang Baru dan sekitarnya.<\/p>

\n