TERAS7.COM – Sekertaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarbaru Said Abdullah pantau kedatangan santri pondok pesantren yang datang dari pulau Jawa, di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Selasa (25/03).
Kedatangan para santri asal banua ini berjumlah 180 orang, langsung dilakukan pemeriksaan dengan mengukur suhu tubuh dan penyemprotan disenfektan oleh pemerintah Kota Banjarbaru bersama pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Said Abdullah mengatakan, kedatangan para santri pondok pesantren dari pulau jawa ini merupakan anak asal banua dari berbagai kabupaten kota di Kalimantan Selatan, 9 orang diantaranya putra asal kota Banjarbaru.
“Bersama tim covid-19 kami sengaja datang untuk menjemput para santri yang datang dari pulau jawa, kondisi meraka sehat, tapi kami meminta mereka melakukan prosedur pemeriksaa di puskesmas, dan melakukan lapor selama 14 hari, tidak boleh keluar rumah, jalankan pola hidup sehat, cuci tangan dan makan makanan yang bergizi,” ujarnya.
Walaupun mereka dinyatakan sehat, namun tetap waspada dalam hal ini, khusunya untuk putra dari Banjarbaru yang akan dijelaskan dengan keluarganya.
Ia juga mengatakan, kedatangan para santri ini dalam keadaan sehat, namun meraka berstatus termasuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang artinya mereka bukan pasian atau suspect.
“Mereka ini datang karena pesantren di sana libur, jadi kedatangan mereka dengan menambah orang dalam pemantauan, meningkatnya ODP bukan bertambah positif corona, tapi mereka orang yang kita pantau selama 14 hari,” jelasnya.
“Di tempat kita hari ini PDP nol, positif nol,” tegasnya.
Selain itu Pemerintah Kota Banjarbaru juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak keluar dari Banjarbaru, walaupun ada keluarga di luar Said Abdullah meminta untuk bertahan dan menahan diri dulu.
“Kalaupun ada orang yang datang atau ada orang asing dekat rumah, kami memita kepada masyarakat cepat lapor, kami akan cepat memantau,” pungkasnya.