TERAS7.COM – Jembatan Gantung di Pasar Pengaron yang berada di Desa Benteng, Kecamatan Pengaron mendadak putus pada pertengahan Mei 2020 yang lalu.
Untungnya tak ada korban jiwa akibat putusnya jembatan yang menghubungkan desa dengan Pasar Pengaron ini.
Putusnya jembatan gantung ini sendiri diakibatkan tali sling putus karena usia jembatan gantung yang sudah cukup tua dan ditambah saat jembatan tersebut putus cuaca sedang hujan deras.
3 minggu usai peristiwa tersebut, jembatan yang tepat berada di belakang Pasar Pengaron ini sudah dibongkar dan dibersihkan.
Hal ini disampaikan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Ahmad Solhan saat dihubungi via Whatsapp pada Kamis (11/6).
“Mengenai jembatan gantung yang roboh itu, saat ini sudah selesai di bongkar dan di bersihkan,” ujarnya.

Akan tetapi jembatan tersebut tidak memungkinkan untuk di bangun kembali karena kondisi keuangan Pemkab Banjar yang saat ini sedang difokuskan untuk menangani Covid-19.
“Pemerintah kabupaten banjar juga tidak memungkinkan untuk membangun kembali jembatan tersebur karena 500 meter dari jembatan tersebut sudah ada jembatan baja permanen yang dapat digunakan sebagai transportasi masyarakat,” sambungnya.
Sementara itu material sisa jembatan gantung tersebut lanjut Ahmad Solhan sudah diamankan di Koramil Pengaron.
“Material tersebut aset atau milik pemerintah daerah dan saat ini sudah kami amankan di Koramil setempat,” tambahnya.
Mengenai ada kabar yang menyatakan ada sebagian masyarakat yang ingin memanfaatkan material bekas jembatan tersebut, ia mempersilahkan agar yang bersangkutan bersurat ke Pemkab Banjar.
“Mengenai masyarakat mau mengambil atau meminta untuk keperluan atau kepentingan umum, dipersilahkan memohon bersurat ke Pemerintah Kabupaten Banjar sesuai keperluan atau kepentingannya. Sementara kalau warga ingin mengambil atau menggunakan untuk keperluan pribadi, sudah pasti tidak akan di izinkan atau diperbolehkan,” tutup Ahmad Solhan.