TERAS7.COM – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan turut serta dalam aksi Tolak Pelemahan KPK, pada Senin (21/06).
KPK merupakan tulang punggung pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, usaha pelemahan KPK semakin terlihat dengan jelas. Salah satu usaha pelemahan ini terdapat pada tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berujung pada dinonaktifkannya beberapa pegawai KPK yg ternyata mereka adalah orang-orang yg menangani kasus besar korupsi di Indonesia.
KPK sebagai komisi independen yang dihadirkan untuk memberantas korupsi di negeri ini tidak
sepenuhnya memiliki jalan yang mulus.
Muhammad Iqbal, selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mengungkapkan, bahwa Indonesia saat ini sudah mulai dihancurkan sediki demi sedikit.
“Sudah saatnya mahasiswa yang dikenal dengan agent of control bergerak kembali, hari ini Indonesia kita sudah mulai ingin dihancurkan sedikit demi sedikit. Adanya TWK sebagai alasan alih status kepegawaian ini tidak sesuai dengan yg tertera di dlm UU no.19 tahun 2019 dan PP no. 41 tahun 2020. Kemudian di dalam pertanyaan yg termuat di TWK pun terdapat hal-hal yg mengandung unsur diskriminatif bahkan sampai pelecehan, jadi menurut saya hal ini tidak dapat dibiarkan”, ujarnya.
Berangkat dari hal ini, mahasiswa menurut Iqbal harus bergerak untuk melawan ketidakadilan ini.
Kalau dibiarkan, maka bukan tidak mungkin negara kita akan semakin hancur sedikit demi sedikit. Yang paling mencengangkan adalah Ketua KPK yg sekarang menjabat ternyata menyetujui akan adanya pelaksanaan TWK ini. Hal ini sungguh sangat ironis, ketua KPK yg seharusnya paham betul bagaimana prosedural dari alih status kepegawaian ini sangat disayangkan menandatangani pelaksanaan TWK yg tidak berdasar ini. Oleh karena itu kami mahasiswa menuntut ketua KPK agar mundur dari jabatannya karena menghancurkan kestabilan dari KPK”, Tambah Iqbal.
Aksi yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Se Kalimantan (BEM SEKA) ini diikuti oleh seluruh kampus di Kalimantan Selatan dengan jumlah masa 500 orang lebih, dengan rute aksi berkumpul di Taman Kamboja Banjmasin bergerak menuju gedung DPRD Kalimantan Selatan, Jalan Lambung Mangkurat.
Penulis:
Muhammad Iqbal (Ketua DEMA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin)