Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Pelajari Pengobatan Ikan Tawar, Diskan PPU Ikuti Bimtek
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pelajari Pengobatan Ikan Tawar, Diskan PPU Ikuti Bimtek

Tim Redaksi
Tim Redaksi 16 Oktober 2024, 10.34
Share
Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk 30 petani tambak. Khususnya yang tergabung dalam tujuh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Foto: Ist
SHARE

TERAS7.COM – Menganal jenis-jenis penyakit pada ikan dan pengobatannya, Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara ikuti Bimbingan Teknis.

Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk 30 petani tambak. Khususnya yang tergabung dalam tujuh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).

Bimtek berlangsung selama empat hari, dari 8 hingga 11 Oktober 2024, dengan materi Budidaya Nila Salin (Nilasa).

Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan materi tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan, Diskan Kabupaten PPU, Musakkar, menyatakan bahwa peserta Bimtek memperoleh penjelasan mengenai tantangan budi daya nilasa. Termasuk beberapa jenis penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang nilasa.

Baca juga :

Tingkatkan Pelayanan Warga Binaan, Plt. Karutan Tapin Bersilaturahmi dengan Bupati

Sebanyak 134 SK CPNS Diserahkan Langsung oleh Wakil Bupati Tapin di Tengah Suasana Gerimis Pagi

Donor Darah di Rutan Rantau: Wujud Kepedulian dalam Peringatan HBP ke-61

“Alhamdulillah, tidak terlalu banyak penyakitnya. Memang varietas ini tahan terhadap penyakit. Berbeda dengan ikan nila air tawar,” ujar Musakkar mendampingi Kepala Diskan PPU, Rozihan Azward, pada Jumat (11/10/2024).

Musakkar menjelaskan bahwa peserta menerima materi tentang pengelolaan kesehatan ikan dan pengendalian penyakit ikan dan nila. Ahli Madya Pejabat Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan (PHPI) dari Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan BPTPB, DKP DIY, Astuti menjadi narasumber.

PENGOBATAN IKAN AIR TAWAR

Beberapa jenis penyakit pada ikan air tawar disebabkan oleh mikroorganisme seperti protozoa, metazoa, saprolegniasis, dan bakteriosis.

Pengendalian jenis penyakit ini dapat dilakukan dengan mempertahankan suhu air kurang dari 29 derajat Celsius selama dua minggu atau lebih.

Meningkatkan frekuensi pergantian air, memindahkan ikan, serta memberikan pengobatan pada ikan yang terinfeksi dengan tingkat prevalensi dan intensitas rendah dapat dilakukan dengan perendaman menggunakan beberapa jenis disinfektan.

Antara lain, perendaman dalam larutan garam dapur pada konsentrasi 500 hingga 1.000 ppm, tergantung jenis dan umur ikan, selama 24 jam.

Proses ini perlu diulang setiap 24 jam, dan pengulangan dilakukan setiap dua hari.

Alternatif lain meliputi perendaman batang pisang segar ukuran 100 cm, yang dipotong menjadi empat bagian, kemudian dimasukkan ke kolam ukuran 200 meter persegi selama 3-4 hari.

Perendaman dengan jantung pisang yang diblender satu kilogram, dicampur satu liter air, kemudian disemprotkan rata di permukaan kolam juga dapat dilakukan.

Dengan cara tersebut, diharapkan peserta Bimtek dapat menerapkan teknik pengobatan ikan air tawar dan menghindari kematian ikan, sehingga dapat mengurangi kerugian yang berdampak pada perekonomian petani tambak.

“Itu jenis penyakit dan pengobatan ikan air tawar. Nah, untuk varietas nilasa cukup tahan terhadap penyakit. Sehingga, pembudidaya kita cukup antusias. Varietas nilasa memiliki tingkat kehidupan 90 persen,” imbuh Musakkar.

You Might Also Like

Tingkatkan Pelayanan Warga Binaan, Plt. Karutan Tapin Bersilaturahmi dengan Bupati

Sebanyak 134 SK CPNS Diserahkan Langsung oleh Wakil Bupati Tapin di Tengah Suasana Gerimis Pagi

Donor Darah di Rutan Rantau: Wujud Kepedulian dalam Peringatan HBP ke-61

Seleksi Atlet Popda KalSel dimulai, Wakil Bupati Tapin Sampaikan Pesan Penting

Peringatan HBP ke-61, Rutan Kelas IIB Rantau Gelar Bhakti Sosial

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
Leave a review Leave a review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Untuk ‘Matikan Mesin’ Diduga Ketua GMPD Minta Bayaran 500 Juta!
17 April 2025, 23.50
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?