TERAS7.COM – Petani di Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong kembali mengalami gagal tanam akibat lahan pertanian mereka terendam luapan air sungai.
Kondisi ini terutama dialami oleh warga yang memiliki lahan di sepanjang Jalan Sungai Rukam menuju Sungai Anyar.
Menanggapi hal tersebut, Camat Banua Lawas, Suwandi mengusulkan relokasi warga serta pembangunan fly over guna mengatasi permasalahan yang terus berulang ini.
Menurut Suwandi, pada awal Januari lalu, pihaknya menerima laporan bahwa banyak bibit padi warga yang rusak akibat terendam banjir.
Kejadian ini kata Suwandi, disebabkan oleh kondisi jalan yang rendah serta adanya beberapa titik longsor, sehingga air dengan mudah meluap dan merusak lahan pertanian.
Sebagai solusi jangka panjang, Suwandi mengusulkan pembangunan fly over pada tahun 2026. Usulan ini berdasarkan kajian teknis dari dinas terkait dan ditujukan untuk memperbaiki akses jalan rusak menuju ibu kota Kecamatan Banua Lawas.
Rencana pembangunan tersebut mencakup jalur dari Desa Sungai Rukam hingga Jalan Sungai Anyar dengan panjang sekitar 1,4 kilometer.
“Saat ini, jalan di daerah aliran Sungai Tabalong sangat rentan tergenang air. Debit air yang naik sedikit saja sudah menyebabkan jalan terendam, dan airnya meluap hingga ke lahan pertanian warga. Dampaknya dirasakan oleh petani di lima desa di Kecamatan Banua Lawas serta satu desa di Kecamatan Pugaan,” ujar Suwandi, baru-baru tadi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan fly over tidak hanya bertujuan untuk melindungi lahan pertanian dari banjir, tetapi juga berfungsi sebagai jalur evakuasi warga saat terjadi bencana.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menjadi ikon Kecamatan Banua Lawas, yang memiliki berbagai destinasi wisata religi di kawasan Bumi Pusaka.