TERAS7.COM – Kasus dugaan pelecehan seksual diduga terjadi di sebuah Pondok Pesantren yang berada di kawasan Jalan Pendidikan, Martapura, Kabupaten Banjar.
Kabarnya, dugaan pelecehan seksual itu dilakukan langsung oleh sang Pimpinan Ponpes berinisial MH terhadap puluhan santrinya.
Dari pantauan jurnalis teras7.com di lokasi, pada Selasa (14/01/2025), Ponpes itu terlihat sepi dan tidak ada kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.
Dari pengakuan salah seorang santri berinisial AH, seluruh santri sudah keluar meninggalkan Ponpes setelah mengetahui perbuatan bejat sang pimpinan.
“Setelah saya keluar pada hari Sabtu tanggal 11 Januari, seluruh santri keluar juga dari pesantren dikarnakan sudah mengetahui kelakuan pimpinannya yang melakukan hal yang tidak senonoh terhadap para santri,” ucapnya.
Menurut AH, dari kisah temannya yang menjadi korban, kasus pelecehan seksual yang dilakukan Pimpinan Ponpes itu terjadi sudah cukup lama, bahkan sebelum dirinya masuk Ponpes tersebut.
AH menyebut, sedikitnya ada 30 santri yang menjadi korban pelecehan. Mirisnya, pelecehan itu dilakukan Pimpinan Ponpes terhadap sesama jenisnya atau santri laki-laki yang sudah lama belajar di tempat tersebut.
“Yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pimpinan tersebut sekitar 30 orang santri, dan rata-rata yang menjadi korban nya santri lama semua,” ucapnya.
Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Pimpinan Ponpes terhadap para santrinya itu pun kata AH beragam, mulai dari menyodomi hingga oral seks.
Dikatakan AH, menurut penuturan korban, dalih Pimpinan Ponpes melakukan perbuatan bejat itu yakni sebagai bentuk buang sial terhadap santrinya.
“Santri yang dipanggil kedalam kamar pimpinan, kemudian diperintahkan untuk buka baju dan sarung kemudian melakukan hal yang tidak senonoh terhadap santri,” tutupnya.
Adapun dari kabar yang dihimpun, Pimpinan Ponpes tersebut diketahui sudah dilakukan pemeriksaan untuk dimintai keterangan oleh unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Banjar.
Selain itu, Uni PPA Polres Banjar juga meminta keterangan 5 santri yang diduga korban pelecehan sang Pimpinan Ponpes di Martapura tersebut. (Seman)