TERAS7.COM – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya melalui program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).
Sosialisasi program ini digelar di aula UMB Kecamatan Alalak pada Selasa (25/2), dihadiri berbagai pihak, termasuk 16 perusahaan yang siap berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting.
Plt. DPPKBP3A Akhmad Wahyuni menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengatasi stunting.
Ia juga mengapresiasi kehadiran Wakil Bupati Barito Kuala, Herman Susilo, yang secara langsung membuka acara dan menunjukkan komitmen kuat terhadap program ini.
Dalam sambutannya, Herman Susilo menekankan bahwa stunting adalah masalah bersama yang harus ditangani dengan tanggung jawab moral oleh seluruh elemen masyarakat.
“Kita bertanggung jawab atas kemakmuran dan kesehatan anak-anak kita di Kabupaten Barito Kuala,” ujarnya di hadapan para pemangku kepentingan, termasuk Asisten, staf ahli, pimpinan SKPD, universitas, dan perusahaan di wilayah Barito Kuala.
Program Genting menyasar 1.340 keluarga yang berisiko mengalami stunting. Bantuan yang diberikan dalam program ini terbagi dalam empat jenis, yaitu bantuan nutrisi, non-nutrisi, akses air bersih, dan edukasi.
Program ini akan mendampingi ibu hamil sejak masa kehamilan hingga anak mencapai usia 23 bulan, sebagai langkah intervensi sensitif dan preventif untuk memastikan generasi yang sehat dan kuat.
Herman Susilo juga mengingatkan pentingnya kesiapan sumber daya manusia menghadapi puncak bonus demografi pada 2030.
Ia menegaskan bahwa peran camat dan kepala desa sangat diperlukan dalam mendukung keberhasilan program ini.
“Kita harus bersama-sama memikul tanggung jawab ini agar program Genting terlaksana dengan baik sesuai target,” tambahnya.
Sebelum membuka acara, Herman menunjukkan keseriusannya dengan memeriksa satu per satu kehadiran undangan.
Ia menegaskan bahwa pertemuan ini adalah momentum penting untuk memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Barito Kuala.
Acara sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan diskusi terbuka, di mana para peserta berbagi inspirasi dan inovasi guna mempercepat penurunan angka stunting di daerah tersebut.