TERAS7.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong terus meningkatkan sarana mitigasi bencana dengan memperbarui alat pemantau banjir yang terintegrasi dengan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS). Teknologi ini memungkinkan pemantauan real-time dan membantu meminimalkan risiko banjir di Tabalong.
EWS dikendalikan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Posdalops) BPBD Tabalong dan memonitor alat deteksi banjir yang dipasang di dua lokasi strategis: Desa Mahe, Kecamatan Tanjung, dan Desa Simpung Layung, Kecamatan Muara Uya.
Sistem ini memperbarui data ketinggian air setiap dua menit dan mengklasifikasikannya dalam empat status:
- Normal (hingga 200 cm)
- Waspada (di atas 800 cm)
- Siaga (mendekati 1.000 cm)
- Awas (melebihi 1.000 cm)
Jika ketinggian air mencapai level berbahaya, BPBD dapat mengaktifkan alarm peringatan dini di desa-desa terdampak melalui Posdalops.
“Kita bisa mengaktifkan alarm di Desa Mahe dan Desa Simpung Layung secara langsung. Statusnya juga disampaikan secara online dalam hitungan detik. Dengan sistem ini, kami dapat memberikan peringatan dini bagi masyarakat di daerah rawan banjir,” ujar Haris Fakhrozi, Kepala Pelaksana BPBD Tabalong.
Selain mendeteksi banjir, EWS ini juga terkoneksi dengan sistem pemantauan gempa bumi nasional. Meski Tabalong bukan wilayah dengan risiko gempa besar, keberadaan alat ini tetap penting untuk mitigasi bencana.