TERAS7.COM – Grand Final Nanang Galuh (Naga) Intan Kabupaten Banjar Tahun 2019 telah dilaksanakan di Ballroom Amaris Hotel Banjar Lantai 3, Kertak Hanyar pada Sabtu malam (22/6) .
9 pasang Duta Wisata yang terdiri atas 18 orang putra dan putri terbaik di Kabupaten Banjar ini terpilih sebagai Nanang dan Galuh Banjar hingga satu tahun mendatang.
Tahun ini gelar Nanang dan Galuh Intan Banjar 2019 berdasarkan penilaian Dewan Juri ini diraih oleh Gusti Akhmad Daffa R (Daffa) dan Fitriatul Awaliyah (Lala).
Kemudian disusul oleh Wakil 1 Naga Intan Banjar diraih oleh M.Naufal Fikri (Naufal) dan Shafila Ratu Abila (Ratu), dan Wakil 2 diraih Rusdiansyah (Rusdi) dan Sa’da Kamaliya (Lia).
Dibawah 3 besar, ada Wakil 3 yang diraih M. Dahlan Habibi (Habibi) dan Tasya Nurcholisa (Tasya), dan Wakil 4 diraih M. Alfian Nor dan Muslihah (Momo), serta Wakil 5 diraih oleh Nurcholis dan Talitha.
Sementara untuk Naga Berbakat tahun ini diraih Diki Wahyudi (Diki) dan Melinda Hartati (Melin) Naga persahabatan diraih M. Prayoga Wahyudi (Yoga) dan Putri Amalia (Putri), serta Naga favorit diraih oleh Ahmad Hafi Anwari (Hafi) dan Wangi Maret Ananda (Wangi).
Dewan Juri yang memberikan penilaian dalam ajang ini diketuai oleh Nanang Banjar 2012, Kholis Mabruri dan diisi beberapa tokoh yang ahli dibidangnya masing-masing, antara lain adalah budayawan Mukhlis Maman atau akrab disapa Julak Larau dan tokoh agama yaitu Guru Sofyan Sauri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar, Haris Rifani mengatakan Naga Intan yang terpilih tahun ini difokuskan agar bisa menjadi wakil Kabupaten Banjar ke tingkat selanjutnya.
“Mereka kami fokuskan ke depan agar bisa menjadi wakil kita ke pemilihan Naga tingkat Provinsi, bahkan kalau bisa lolos sampai tingkat nasional. Selain itu mereka juga diharapkan turut aktif untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Banjar membantu tugas Disbudpar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri, Kholis Mabruri menjelaskan kriteria yang digunakan dalam pemilihan tahun ini sama dengan tahun sebelumnya.
“Kami melihat 3 poin, yaitu public speaking, ketepatan mereka dalam menjawab dan penguasaan panggung. Semua jawaban mereka kami perhitungan sehingga kami dapat mengetahui bibit, bebet dan bobotnya,” ungkap Kholis Mabruri.
Peraih gelar Naga Intan pun tambahnya dipilih berdasarkan kriteria tertentu agar sesuai dengan kebutuhan dalam kompetisi selanjutnya di tingkat Provinsi.
“Kriteria yang terpilih sesuai dengan kebutuhan pemilihan di tingkat Provinsi. Kalau mereka lolos ke tingkat Nasional tidak akan asa kesulitan untuk membina mereka. Karena itu mereka sudah kami persiapkan sejak dini, bahkan saat mulai dari tahapan seleksi,” lanjutnya.
Penilaian sendiri kata Kholis Mabruri sudah dilakukan sejak seleksi, kemudian dilanjutkan selama karantina, pemberian materi, karantina tertutup hingga Grand Final.
“Semua penilaian yang kami lakukan step by step tersebut akan kami akumulasikan, hingga kami dapat memutuskan gelar Naga Intan ini diraih oleh finalis tersebut. Selain itu untuk melaju ke tingkat Provinsi, sudah beberapa tahun ini Naga dipilih untuk mewakili ke tingkat Nasional secara berpasangan dan berasal dari Kabupaten yang sama, berbeda dengan dulu yang dipilih dari daerah yang berbeda. Hal ini menjadi tantangan bagi kami, sehingga dari awal kami sudah membangun chemistry diantara finalis agar mereka dapat memenuhi kriteria yang diperlukan,” terang Kholis Mabruri.
Sebagai dewan juri, ia berharap Naga yang melaju ke tingkat Provinsi ini dapat masuk ke 3 besar dan melaju ke tingkat Nasional, karena Kabupaten Banjar ujarnya baru 2 kali mewakili Bumo Serambi Mekkah ini ke pemilihan Duta Wisata Nasional.
“Kita pernah berhasil masuk ke tingkat Nasional pada tahun 2008 dan 2012. Semoga mereka dapat masuk ke tingkat Nasional, setidaknya yang penting dapat mengharumkan nama Kalsel,” harapnya.