TERAS7.COM – Pandemi Covid-19 atau Corona Virus Diasease 2019 semakin hari semakin meluas di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Banjar. Kondisi Tanggap Darurat Bencana Non Alam, Covid-19 ini sangat berdampak pada hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat, kesehatan masyarakat, kondisi sosial masyarakat, hingga pada kondisi ekonomi masyakarat terkait dengan pendapatan untuk menyambung hidup yang berimbas pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Kondisi ini pun menggerakkan salah satu SKPD yang berkaitan dengan Urusan Perikanan dan Kelautan menggalang dana secara internal dari ASN di lingkungan Dinas Perikanan Kabupaten Banjar, untuk membantu masyarakat berupa pemberian alat pelindung diri (APD) berupa masker kain dan pemberian bantuan sembako.
Riza Dauly Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banjar mengatakan, pengadaan APD berupa Masker Kain, dibuat oleh beberapa penjahit di Martapura ini berjumlah kurang lebih 500 buah, yang dibagikan kepada masyarakat dan disumbangkan kepada RSUD Ratu Zalecha, untuk mencegah penyebaran wabah corona di wilayah martapura, khususnya pasien yang berkunjung ke fasilitas kesehatan.
Sedangkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang diserahkan, berjumlah kurang lebih 100 paket sembako, terdiri dari beras 2 kg, telur 2 butir, dan mie instan 2 bungkus.
“Sebanyak 70 paket sembako dibagikan kepada masyarakat miskin manula dan non BDT, sedangkan sisanya 30 paket sembako lainnya dibagikan kepada masyarakat lainnya seperti penarik becak, dan lainnya yang terdampak nyata akibat adanya kondisi darurat non bencana ini,” ujarnya, pada Jum’at (17/04).
Pada kesempatan itu, ditanyakan pula terkait strategi sektor perikanan di Kabupaten Banjar yang cukup terdampak, khususnya produksi ikan yang cukup banyak sedangkan akses pasar yang semakin menyempit yang disebabkan sektor hilir seperti restoran dan rumah makan yang tidak beroperasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dauly menjelaskan beberapa hal yang diusulkan oleh dinasnya agar perekonomian di sektor perikanan dapat berjalan, antara lain adalah dengan menjadikan ikan segar menjadi salah satu bahan bantuan sosial non tunai bagi masyarakat miskin dan masyarakat terdampak kondisi wabah corona, yang kedua adalah memberikan stimulus bagi pembudidaya setelah kejadian tanggap darurat (pasca bencana) berupa fasilitasi akses permodalan bagi pelaku usaha perikanan.
beberapa strategi akan diusulkan kepada pemerintah daerah untuk mendapatkan persetujuan dan pengalokasian dana serta koordinasi dengan pihak atau sektor lain agar pelaksanaannya nanti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Secara pribadi, Dauly berpesan kepada masyarakat, khususnya masyarakat di sektor perikanan agar waspada terhadap penyebaran wabah corona.
“Tetap jaga kesehatan, jaga kebersihan diri, jaga kebersihan produk perikanan, jaga kebersihan hati, dan ikuti anjuran pemerintah agar dapat terhindar dari penyebaran wabah corona” pungkasnya.