TERAS7.COM – Pemerintah berencana akan memberlakukan screening Covid-19 menggunakan GeNose, sebagai syarat perjalanan bagi penumpang transportasi jalur udara.
Pemberlakukan GeNose sebagai syarat perjalanan dengan transportasi pesawat sendiri direncanakan akan berlaku mulai 1 April 2021.
“Kami di sektor perhubungan udara gembira menyambut GeNose, per 1 April akan kita gunakan. Ini akan jadi opsi. Sekarang kan sudah ada PCR dan rapid antigen, nanti akan dilengkapi GeNose,” ujar Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto dikutip dari detikFinance.
Menaggapi hal tersebut, Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih tahap persiapan terkait penerapan GeNose.
“Bandara Syamsudin Noor saat ini masih tahap persiapan dalam menunggu peraturan pemerintah terkait penerapan GeNose,” ujar Zulfian.
Zulfian mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung dengan adanya peraturan pemerintah yang berencana menerapkan GeNose sebagai syarat keberangkatan bagi penumpang pesawat.
Bandara Internasional Syamsudin Noor saat ini dijelaskannya masih menggunakan test Swab PCR dan Rapid test antigen sebagai syarat yang harus dilampirkan penumpang pesawat jika ingin bepergian.
“Saat ini kita masih mengikuti edaran Satgas Covid-19 untuk yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat diwajibkan melampirkan hasil negatif test Swab PCR atau Rapid test antigen,” ucapnya.
Ia sendiri masih belum tahu apakah test Swab PCR dan Rapid test antigen masih dipakai jika Genose diterapkan atau malah ketiganya diterapkan sebagai persyaratan bagi penumpang yang ingin bepergian menggunakan pesawat.
Saat ini Bandara Syamsudin Noor, disampaikan Zulfian hanya menyediakan Rapid test antigen, dan untuk satu orang penumpang dikenakan biaya sebesar Rp 170 ribu.
“Kita menyediakan pelayanannya di jalur Kedatangan, dan dibuka dari pukul 07.00 sampai pukul 15.00 WITA,” terangnya.
Adapun terkait masa berlakunya, ia menyebutkan bahwa untuk test Swab PCR selama 3 hari, dan Rapid test antigen selama 2 hari sebelum keberangkatan.
Selama Rapid test antigen disediakan oleh Bandara Internasional Syamsudin Noor, ia menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada satupun penumpang yang kedapatan terkonfirmasi reaktif Covid-19.
Sementara itu, Fikri salah satu masyarakat di sekitaran Bandara Internasional Syamsudin Noor mengatakan bahwa ia mendukung dengan kebijkan pemerintah terkait penerapan GeNose di setiap Bandara yang ada di Indonesia.
“Kalau saya pribadi disuruh membandingkan, lebih enak GeNose karena hanya disuruh menghembuskan nafas, ya lebih memudahkan lah,” pungkasnya.
Namun, ia mengatakan akan tetap menggunakan test Swab PCR atau Rapid test Antigen jika nantinya harga untuk melakukan GeNose lebih mahal.
GeNose sendiri merupakan buatan lokal, yakni dibuat oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada ( UGM), dan sudah resmi mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan.