TERAS7.COM – Sejak beberapa hari terakhir, bencana banjir tahunan mulai mengepung beberapa wilayah di Kabupaten Banjar.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar per Jumat (17/12/2021) banjir merendam 13 kecamatan, yakni Kecamatan Pengaron, Simpang Empat, Sambung Makmur, Telaga Bauntung, Cintapuri Darussalam, Astambul, Karang Intan, AluhAluh, Sungai Tabuk, Kecamatan Martapura, Martapura Timur, dan Kecamatan Martapura Barat
Tak hanya pemukiman warga, banjir kali ini juga merendam lahan pertanian, khususnya lahan persawahan penghasil padi.
Namun stok pangan Kabupaten Banjar khususnya beras bisa dibilang aman meski pun terjadi banjir.
Hal ini diungkapkan Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar Nurul Chatimah saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

“Untuk produksi rata-rata tahun ini insya Allah aman meskipun saat ini banjir, bahkan bisa dibilang surplus,” ujarnya.
Stok pangan dinyatakan aman karena panen padi sudah dilakukan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2021 yang lalu, sehingga tak ada tanaman padi yang mati sebelum di panen.
Total ada 66 ribu hektar padi di sawah dan lahan kering yang telah di panen sebelum terjadinya banjir di Kabupaten Banjar.
“Tahun ini jauh-jauh hari kita juga himbau petani agar menyimpan padi hasil panen di gudang dengan para-para, agar tak terendam seperti tahun yang lalu,” katanya.
Karena pada awal tahun 2021 yang lalu saat terjadi banjir besar, banyak padi yang disimpan terendam dan berbau busuk sehingga tak bisa dipakai.
Dinas TPH Banjar tambah Nurul Chatimah telah mewanti-wanti petani agar melakukan percepatan masa tanam sebagai antisipasi agar padi tak rusak akibat banjir.
“Kita juga menghimbau agar petani menanam jenis padi yang tahan genangan yang terlalu lama dan menunda memulai menanam menunggu banjir surut. Kami juga menganjurkan agar petani ikut asuransi petani,” terangnya.