TERAS7.COM – Seperti diketahui bahwa, BMKG memperediksi Kalimantan Selatan bakal mengalami musim panas di Agustus-September mendatang.
Oleh karenanya, meksi beberapa waktu belakangan masih diguyur hujan, Pemerintah Provinis (Pemprov) Kalsel siap siaga mencegah terjadinya bencana alam tahunan seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Karena itu, kita perlu kesiapan yang maksimal dalam penanganan bencana, termasuk bencana kebakaran hutan dan lahan, serta dampak yang muncul akibat karhutla itu sendiri,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Roy Rizali Anwar saat membuka Rapat Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi Karhutla 2022 di Hotel Rodhita Banjarmasin pada Senin (18/07/2022).
Kegiatan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel ini turut mengundang seluruh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD di 13 Kabupaten/Kota se-Kalsel.
Dikatakan Roy, kondisi bencana yang timbul akibat peristiwa alam maupun kelalaian manusia, memerlukan penanganan yang melibatkan banyak pihak.
Apalagi penanganan bencana karhutla, yang menimbulkan kabut asap, kerusakan ekologi dan membahayakan kesehatan. Tentu saja, menurutnya keterlibatan berbagai pihak, sangat dibutuhkan dalam penangan karhutla.
Dengan penyusunan dokumen perencanaan kontinjensi karhutla ini, rasanya upaya penanganan bencana karhutla makin terkonsentrasi dan
terpetakan secara sistematis.
Penanganan bencana yang sudah dipersiapkan sejak awal, pasti akan lebih efektif, jika dibandingkan dengan penanggulangan tanpa persiapan.
Penanganan bencana yang didahului oleh persiapan, tentu akan memberikan harapan mempercepat upaya penanggulangan dan mengurangi dampak-dampaknya.
Lanjut Roy, dengan adanya rapat ini, hendaknya dapat dimaksimalkan semua pihak yang terlibat didalamnya, sehingga tersusun dokumen yang mampu menjawab kebutuhan diwilayah bencana.
Seperti dokumen yang sudah disusun, kiranya menurut Roy, dapat menjadi pedoman dalam memaksimalisasi penanganan bencana karhutla.
“Insya Allah, kita akan mampu menekan sekecil mungkin korban jiwa dan dampak yang timbul dalam situasi bencana, ketika kita melakukan tindakan yang tepat dalam penanganannya. Ketepatan penangangan itu akan terbentuk, manakala masing-masing pihak dapat memposisikan diri mereka sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” sebut Roy.
Tak lupa, ia juga turut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya pemerintah daerah Kabupaten/Kota, TNI dan Polri, serta berbagai unsur lapisan masyarakat, yang terus bekerja sama dalam mencegah dan menangani bencana di Banua.
Ia mengharapkan, rapat akan melahirkan perencanaan dokumen kontinjensi karhutla yang sempurna, serta memberikan jaminan kepada masyarakat untuk merasa aman dan terlindungi.