TERAS7.COM – Ada beragam cara yang dilaksanakan oleh masyarakat hingga pemerintah untuk menyambut dan memeriahkan pelaksanaan Haul Guru Sekumpul ke 14 yang akan dilaksanakan pada 9-10 maret 2019 ini.
Salah satunya adalah warga Gang Darussalam dan Gang Rahmad, RT 8 dan RT 9 Desa Tanjung Rema yang tergabung dalam Posko Simpang Empat Berintik ini, mereka menghias dan mempercantik jalan-jalan dan lingkungan kampung dengan memasang hiasan di sepanjang jalan dan mencat dinding/regol yang mengelilingi Komplek Darussalam Tanjung Rema Martapura.
Ketua RT 9, H. Maswan (66) menjelaskan pada Teras7.com pada selasa sore (19/2) bahwa kegiatan menghias kampung ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan oleh masyarakatnya khusus untuk menyambut haul kali ini.
“Kegiatan untuk bersih-bersih kampung dan pasang umbul-umbul untuk menyambut jamaah haul sudah tiap tahun dilakukan, tapi khusus yang dilakukan dengan menghias seperti mencat dinding dengan beragam lukisan baru tahun ini dan mulai dikerjakan sejak setengah bulan yang lalu,” ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh para pemuda setempat dengan kerja bakti dan gotong royong ini ungkap H. Marwan mulai menarik banyak perhatian dari banyak pihak.
“Insiatif pemuda kampung kami yang positif ini mulai banyak dikenal masyarakat luar, jadi kampung kami mulai ramai seperti ada yang datang untuk berfoto atau sekedar singgah melihat-lihat. Harapannya dengan ini tambah haru lagi nama Desa Tanjung Rema,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh H. Khalifah, warga masyarakat yang menjadi koordinator untuk pembuatan hiasan dan mencat dinding regol yang mengelilingi Komplek Darussalam Tanjung Rema ini.
“Yang kami lakukan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, bahkan banyak yang senang, sampai ada yang datang untuk berselfie berlatar hiasan yang kami bikin ini, seperti ada guru dan muridnya yang datang untuk berselfie disini,” ujar H. Khalifah.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dapat dilakukan karena bantuan dari warga masyarakat sekitar yang memberikan sedikit dana dalam rangka memeriahkan pelaksanaan Haul Guru Sekumpul ini.
“Semua hiasan yang kami buat dan gantung di sepanjang jalan gang ini merupakan barang-barang bekas yang kami sulap menjadi hiasan warna warni. Sedangkan untuk lukisan di dinding kami lukis dengan beragam gambar dan tulisan, agar lingkungan kami juga bertambah bersih,” jelasnya.
Ia juga menambahkan pengerjaan untuk hiasan ini belum selesai seluruhnya, karena masih ada hiasan lain dengan bahan barang bekas seperti pintu gerbang dan ditargetkan akan selesai seminggu sebelum pelaksanaan haul.
H. Khalifah pun berharap dengan insiatif yang mereka laksanakan ini dapat menjadi percontohan bagi kampung-kampung lainnya agar dapat menghiasi dan membersihkan lingkungan kampungnya dalam rangka menyambut haul ini.
“Bahkan kami punya cita-cita agar ke depan kampung kami bisa menjadi tempat wisata lukisan dinding, selain tujuan kami menghias ini untuk menyenangkan jamaah haul yang datang. Semoga jadi pacuan bagi yang lain untuk menyambut dan memuliakan serta menyenangkan tamu,” katanya.
Walaupun diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Martapura berupa lukisan dinding, menurut H. Khalifah semuanya ini dilakukan sendiri oleh masyarakat dan belum ada pihak pemerintah yang memberikan bantuan.
“Yang kami lakukan ini merupakan inisiatif kami sendiri untuk menghiasi kampung, jadi tidak ada bantuan dari pemerintah bahkan tidak ada yang datang memantau. Kami harap semoga ada bantuan untuk mendorong pariwisata di Kota Martapura,” harapnya.