TERAS7.COM – Buntut kritikan dari pelanggan soal pelayanan distribusi air bersih, PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar dipanggil DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam pemanggilan ini, DPRD Kalsel mendesak PTAM Intan Banjar agar membuat solusi konkret atas permasalahan distribusi air di sejumlah wilayah Kabupaten Banjar.
Desakan ini dilayangkan oleh Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Farhani dan ditujukan kepada Direktur Utama (Dirut) PTAM Intan Banjar, Syaiful Anwar.
Menurut Fahrani, fenomena PT Air Minum Intan Banjar ini dari tahun ke tahun, baik secara pribadi sebagai penduduk Kabupaten Banjar, maupun dari aspirasi sejumlah warga yang ia jaring pada setiap kegiatan reses selalu ada keluhan terkait distribusi air, terkhusus 5 kecamatan, yakni Aluh-Aluh, Beruntung Baru, Tatah Makmur, Gambut, dan Kertak Hanyar.
“Dari 5 tahun yang lalu, sampai dengan sekarang, air bersih itu sampai ke beberapa perumahan pukul 10 malam baru bisa sampai, sehingga aktivitas daripada siang sampai sore itu terjadi kendala, ditambah lagi sekarang ini, banyaknya perumahan yang baru berdiri di kawasan Gambut dan Kertak Hanyar, praktis, akhirnya, yang tadinya pukul 10 malam, sekarang lebih dari pukul 12 malam airnya baru sampai,” keluh Fahrani.
Untuk itu, agar tidak berlarut-larut dan masyarakat yang bayar ini bisa terlayani dengan baik, Fahrani mendesak Dirut PT Air Minum Intan Banjar untuk membuat solusi konkret.
Solusi konkret ini, mulai dari rencana jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang yang berkelanjutan yang harus dilakukan PTAM Intan Banjar.
“Yang kami inginkan hari ini adalah, planning apa yang akan dihadirkan ke depan. Sehingga layanan PT Air Minum Intan Banjar. Khususnya di 5 Kecamatan itu tadi bisa kembali normal, yang mungkin harus ada program jangka pendek, mengah, dan panjang. Apalagi di musim kemarau ini, sumur bor yang menjadi alternatif warga itu kering, sehingga satu-satunya yang diandalkan adalah air dari Intan Banjar ini,” ujar Fahrani penuh harap.
Sementara itu, Syaiful Anwar mengklaim bahwa pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya, bahkan di beberapa tempat, tuturnya, leding air ini sudah berjalan dengan normal.
Disebutkan Syaiful, yakni di Sungai Lulut, Sungai Bakung, Sungai Tabuk, dan Beruntung Baru. Hanya saja, di akui Dirut PT Air Minum Intan Banjar itu, wilayah Tembikar/Tatah Belayung dan Pandan Sari alirannya belum optimal.
Syaiful Anwar, dalam kesempatan ini juga menjelaskan alasan gangguan pelayanan khususnya di Tembikar/Tatah Belayung dan Pandan Sari ini masih berlangsung.
Hal ini kata Syaiful dikarenakan diameter pipa transmisi dari IPA Syarkawi ke booster Tambak Sirang tidak memenuhi suplai air yang dibutuhkan, maka itu diperlukan pembesaran pipa transmisi.
Selain itu, Syaiful Anwar juga mengemukakan alasan lain, yakni kebocoran pipa distribusi utama yang diakibatkan oleh dampak dari kebakaran lahan gambut di sepanjang jalan Gubernur Syarkawi.
Selain itu, ia juga mengaku jika pihaknya PTAM Intan Banjar, sudah menyiapkan anggaran senilai Rp 2,5 miliar untuk optimalisasi di wilayah Tembikar.
“Rinciannya adalah, pengadaan jaringan perpipaan dengan diameter 160mm sepanjang 2.500 meter itu sekitar 1,5 miliar, kemudian untuk pengadaan pompa distribusi dan penunjang lainnya itu 1 miliar, dananya sudah kita siapkan,” ujar Syaiful Anwar.
Kemudian, menanggapi Fahrani terkait rencana jangka pendek, Syaiful Anwar berkomitmen akan mengupayakan menyiapkan air untuk kebutuhan warga.
Kebutuhan ini kata Syaiful, yaitu dengan menyiapkan mobil keliling yang akan diagendakan jadwal-jadwalnya ditambah dengan nomor hotline yang bisa dihubungi oleh warga yang membutuhkan air bersih.