TERAS7.COM – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) melaksanakan Pameran Kesempatan Kerja (Batola Job Fair).
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Batola selama dua hari (Selasa – Rabu tanggal 24 – 25) April 2018 ini dibuka Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, Selasa (24/04).
Batola Job Fair yang juga dihadiri Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Kebijakan Publik Dr Hj Reyna Usman dan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga R Irianto Simbulon SE MH beserta jajaran ini diikuti 12 perusahaan.
Ke-12 perusahaan yang ikut menggelar kesempatan kerja masing-masing PT Indomarco Primatama, PT Putra Bangun Bersama, PT Sejahtera Abdi Sentosa, Bank Kalsel, PT Adaro, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, RM Pawon Tlogo, PT Indoka Sakti, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Hasnur Group, dan BP3TKI Banjarbaru.
Hingga Selasa (24/04), sudah terdapat 610 calon tenaga kerja yang mendaftar secara online yang terdiri 272 pria dan 338 wanita dengan tingkat pendidikan SD 30 orang, SMP 2 orang, SMA 330 orang, Diploma 42 orang, S1 sebanyak 197 orang dan S2 terdapat 1 orang.
Bupati Batola Hj Noormiliyani mengatakan, tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2015 di Batola sebesar 74,80 persen dengan tingkat pengangguran 1,99 persen. Angka ini menurun dibanding tahun 2014 yang sebesar 2,21 persen.
Dari total penduduk berumur 15 tahun ke atas terdapat 55,78 persen bekerja di sektor pertanian, 10,50 perseen bekerja di sektor industri, dan sisanya bekerja di sektor jasa.
Sedangkan jika dilihat dari status, sebut mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu, mayoritas buruh/karyawan serta pekerja keluarga yaitu 25,79 persen dan paling sedikit berusaha sendiri dengan dibantu buruh tetap yaitu 3,83 persen.
Diterangkan isteri mantan Bupati Batola dua periode H Hasanuddin Murad, pencari kerja Dinsosnaker pada tahun 2016 gterbanyak terjadi pada bulan Juli. Dari 1.057 pencari kerja, kata dia, terdaftar 683 di antaranya adalah laki-laki dan 374 orang perempuan.
Sementara pencari kerja yang terdaftar, lanjut Noormiliyani, tingkat SMA 55,87 persen yakni sebanyak 590 orang. Dari seluruh pencari kerja terdaftar sudah ditempatkn 372 orang dengan rincian 202 laki-laki da 170 perempuan.
Anak Gubernur Kalsel periode 1963-1968 almarhum H Aberani Sulaiman ini berharap, pameran kesempatan kerja ini dapat dijadikan ajang untuk menyerap tenaga kerja agar jumlah pengangguran yang ada di Batola bisa berkurang.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Kebijakan Publik Dr Hj Reyna Usman dalam sambutan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan, Batola berdasarkan berdasarkan data Sakernas Agustus 2017 jumlah angkatan kerja terdapat 169.242 orang dengan penduduk yang bekerja 162.497 orang, dan pengangguran terbuka berjumlah 6.745 orang atau 3,99 persen tingkat pengangguran terbuka.
Dari data ini, sebut dia, tingkat pengangguran terbuka di Batola lebih rendah dari tingkat pengangguran nasional. Walau pun upaya untuk menekan jumlah pengangguran masih harus terus dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Keijakan Publik yang merupakan orang banua ini menuturkan Kementerian Ketenagakerjaan sangat menghargai dan memberi apresiasi atas kebijakan politik dan anggaran serta perhatian DPRD terhadap Disnakertrans dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta penanggulangan pengangguran.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pihak perusahaan dan pihak lainnya yang telah menyediakan lowongan kerja bagi para pencari kerja.
“Pameran Kesempatan Kerja ini dapat berfungsi sebagai penjembatan kesenjangan terhadap lowongan kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan perusahaan agar pengangguran bisa terkurangi,” katanya.
Dalam kesempatan Batola Job Fair ini Bupati Batola bersama staf ahli Kementerian Ketenagakerjaan beserta jajaran berkesempatan meninjau dan berdialog dengan para pencari kerja dan pihak perusahaan.
Disarankan pihak perusahaan dalam melakukan perekrutan hendaknya tidak terlalu menyulitkan para pencari kerja dalam mengajukan permohonan melalui persyaratan yang terlalu banyak.
Pihak perusahaan juga disarankan untuk memprioritaskan penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat lokal.