TERAS7.COM – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP Sederajat tahun 2019 memasuki hari terakhir pada kamis (25/4).
Sebanyak 282 orang siswa kelas IX SMP Negeri 1 Martapura telah mengikuti UNBK yang dilaksanakan sekolah mereka secara mandiri.
Salah satu siswi kelas IX, Nurjannah (15) yang diwawancarai oleh Teras7.com usai UNBK mengungkapkan, Ia merasa senang dan lega bisa menyelesaikan UNBK kali ini.
“Saya senang sekaligus gugup. Saya gugup karena soalnya yang lumayan sulit sehingga mengharuskan saya belajar lebih baik lagi. Saya optimis lulus,” ujar siswi kelas IX B ini.

Nurjannah (15) siswi kelas IX B
Nurjannah mengungkapkan ada perbedaan antara UN tertulis yang diikutinya saat kelas VI SD dengan UN berbasis komputer yang diikutinya kali ini.
“Perbedaannya dengan yang tertulis adalah membuat peserta tidak bisa mencontek. Karena soalnya masing-masing berbeda. Kurangnya membuat mata lelah dan kepala pusing. Jadi saya istirahat dulu sebentar baru saya kerjakan lagi,” ceritanya.
Usai UNBK, Nurjannah berencana akan mencari informasi pendaftaran siswa baru SMA dan refresing ke pantai bersama teman-temannya.
Tak hanya Nurjannah, siswa kelas IX SMP Negeri 1 Martapura yang lain, Sandi Putra Asela (15) merasa deg-degan saat mengikuti UNBK kali ini.

Sandi Putra Asela (15) siswa kelas IX C
“Saya merasa deg-degan, membuat saya berpikir lebih panjang aja. Saya senang UNBK sudah selesai dilaksanakan. Menurut saya soal UNBK ini lebih sulit dari yang tertulis karena lebih terperinci dan tidak punya banyak kesalahan,” kata siswa kelas IX C ini.
Usai mengikuti UNBK, ia juga berencana akan mencari informasi pendaftaran siswa baru SMA dan berlatih sepak bola.
“Saya fokus untuk berlatih sepak bola untuk menambah fisik aja,” ucap remaja yang sudah menjadi pemain sepak bola muda dari SSB Talenta Banua selama setahun ini.
Sementara itu, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Martapura bidang Kurikulum, Warsito Budi Santoso mengungkapkan pelaksanaan UNBK di sekolahnya berjalan lancar.

Wakil Kepala SMP Negeri 1 Martapura bidang Kurikulum, Warsito Budi Santoso
“Secara umum pelaksanaan UNBK di sekolah kami lancar. Ada beberapa kendala yang terjadi selama pelaksanaan UNBK, tapi bisa kami atasi,” ungkapnya.
Kendala yang terjadi antara lain listrik yang bisa jeglek karena instalasi kelistrikan yang belum terpasang dengan baik dan adanya kerusakan server.
Warsito Budi Santoso berharap agar sekolahnya mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Kami berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk pelaksanaan UNBK secara mandiri ini. Peralatan yang kami gunakan untuk siswa melaksanakan UNBK sebagian besar merupakan pinjaman. Kami tidak mampu untuk menyediakan semua sarana dan prasarana secara mandiri karena sekolah tidak memiliki dana yang cukup. Kami harap ke depan ada bantuan dari pemerintah sehingga pelaksanaan UNBK yang kami laksanakan secara mandiri ini dapat menjadi lebih baik lagi,” terangnya.