TERAS7.COM – Akses jalan yang rusak parah di wilayah Rampa Kapis RT 07, Desa Batu Tunau, Kecamatan Pulau Laut Timur terus menjadi keluhan utama masyarakat. Kondisi jalan yang tidak layak ini sangat menyulitkan aktivitas warga, terutama saat harus membawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kerusakan jalan yang telah berlangsung lama ini belum mendapat penanganan berarti dari pihak terkait, membuat warga merasa kian terisolasi—terlebih dalam kondisi darurat yang membutuhkan mobilitas cepat dan aman.
Kepala Desa Batu Tunau, Syahrudin atau yang akrab disapa Pambakal Idan, mengakui bahwa kondisi jalan tersebut memang sangat buruk. Ia mengungkapkan bahwa pihak desa telah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotabaru.
“Kami sangat memahami dan merasakan langsung keluhan masyarakat terkait kondisi akses jalan yang selama ini menyulitkan mobilitas warga, khususnya saat kondisi darurat seperti membawa pasien ke fasilitas kesehatan. Jalan di wilayah Rampa Kapis RT 07 memang sudah lama membutuhkan perhatian serius,” ujar Pambakal Idan, Rabu (30/4/2025).

Ia menambahkan, informasi terakhir yang diterimanya menyebutkan bahwa perbaikan jalan tersebut telah dijadwalkan masuk dalam anggaran tahun 2025. Meski demikian, dirinya berharap agar program tersebut benar-benar terealisasi dan tidak kembali tertunda.
“Sebagai Kepala Desa, saya sudah berulang kali menyampaikan permohonan secara resmi kepada PUPR Kotabaru. Terakhir, kami mendapat kabar bahwa perbaikan akan direalisasikan pada tahun anggaran 2025. Kami sangat berharap rencana ini bisa terlaksana dan tidak mengalami penundaan lagi,” lanjutnya.
Pambakal Idan menegaskan pentingnya infrastruktur jalan yang layak demi keselamatan dan kelangsungan hidup warga. Ia juga menyatakan kesiapan pihak desa untuk mendukung sepenuhnya seluruh proses perencanaan dan pelaksanaan perbaikan.

Selain akses jalan, ia turut menyoroti kondisi jembatan titian yang kerap rusak akibat usia. Warga, kata dia, terpaksa bergotong royong melakukan perbaikan secara mandiri dengan dana swadaya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk tetap bersabar dan bersatu memperjuangkan hak atas infrastruktur yang aman dan layak. “Kami di tingkat desa siap mendukung penuh setiap tahapan perbaikan agar berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.