TERAS7.COM – Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS meluncurkan bantuan sosial serta hibah kepada pelaku usaha mikro (UMKM) dan koperasi yang ada di daerahnya.
Tak tanggung-tanggung, UMKM yang mendapatkan bantuan sebanyak 1.000 UMKM. Sedangkan koperasi yang mendapatkan bantuan hibah berjumlah 10 koperasi. Bantuan diserahkan Noormiliyani secara simbolis kepada dua perwakilan koperasi dan dua perwakilan usaha mikro.
Nilai bantuan kepada usaha mikro masing-masing Rp1 juta sehingga totalnya mencapai Rp1 miliar. Sementara kepada koperasi masing-masing diberi Rp100 juta untuk 4 unit dan Rp50 juta untuk 6 unit sehingga totalnya mencapai Rp700 juta. Dengan demikian untuk kebutuhan dua jenis usaha ini Pemkab Batola menggelontorkan dana bantuan mencapai Rp1,7 miliar yang diambil dari Dana Insentif Daerah (DID) Tahap 2.
10 koperasi yang mendapatkan bantuan di antaranya KSU Wira Bhakti Kecamatan Marabahan Rp100 juta, Koppontren Al-Hasanah Kecamatan Alalak Rp100 juta, KSU Mitra Usaha Agro Mandiri Rp100 juta.
Selanjutnya, KUD Sepakat Kecamatan Tabunganen Rp100 juta, KSP Harapan Maju Kecamatan Marabahan Rp50 juta, KUD Daya Guna Kecamatan Tamban Rp50 juta, KSU Harapan Sejahtera Kecamatan Wanaraya Rp50 juta, Kopwan Kenanga Kecamatan Tamban Rp50 juta, Koppontren Da’wah Islamiah Kecamatan Mekarsari Rp50 juta, dan KSU Kencana Makmur Kecamatan Jejangkit Rp50 juta.
Bupati Batola Hj Noormiliyani AS mengatakan, bantuan diberikan kepada UMKM maupun koperasi dalam upaya penguatan permodalan. Mereka yang mendapatkan bantuan, lanjutnya, berasal dari pembinaan pemkab dalam hal ini Diskoperindag.
Didampingi Kadiskoperindag Purkan, mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu menerangkan, sebelum bantuan dikeluarkan terlebih dahulu adanya usulan. Namun setelah dilakukan seleksi sehingga dipilih yang paling memenuhi persyaratan.
“Di Batola ini jumlah UMKM dan koperasi sangat banyak. Kita inginnya semua dapat, namun karena keterbatasan maka diambilah yang paling memenuhi persyaratan,” paparnya.
Kepada para penerima, bupati wanita pertama di Kalsel ini berpesan, untuk benar-benar memanfaatkan bantuan secara cermat agar usaha yang dijalankan bisa berkembang sehingga memberi keuntungan dalam upaya peningkatan perekonomian, terlebih adanya dampak pandemi.
Terpisah, Kabid Koperasi dan Usaha Mikro, H Irwan Noor menambahkan, pemberian bantuan terhadap 1.000 UMKM yang berasal DID diambil dari pemilahan mereka yang tidak mendapatkan bantuan dari kementerian lantaran tidak semua tercover BLT kementerian.
Sedangkan kategori mereka yang mendapatkan bantuan, lanjutnya, hampir sama yang diberlakukan kementerian seperti pelaku usaha mikro dengan modal usaha di bawah Rp50 juta.
Salah seorang pelaku usaha mikro, Tri Patimah mengaku, sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan. Pemilik usaha Anyaman Bahalap yang beralamat di Kelurahan Lepasan Kecamatan Bakumpai itu menyatakan, bantuan yang diberikan sangat bermanfaat, terutama untuk kebutuhan pembelian bahan baku purun yang belakangan semakin mahal lantaran sulit didapat sebagai imbas dari meluasnya perkebunan sawit.
“Saya sangat berterimakasih kepada Pemkab Batola, khusus Bupati Hj Noormiliyani, atas bantuan yang diberikan. Karena dengan bantuan ini kami bisa kembali melanjutkan usaha anyaman purun yang sempat terhenti akibat Covid-19,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua KUD Sepakat dari Kecamatan Tabunganen, Marli. Ia menyatakan, bantuan yang diberikan akan dipergunakan untuk memperkuat permodalan Mini Market Pondok Pesantren Hasanul Ilmi yang keuntungannya banyak dipergunakan untuk kebutuhan para santri terutama kebutuhan makan. Sedangkan selebihnya dipergunakan berbagai kebutuhan pondok pesantren.
Marli menyatakan melalui bantuan, pihaknya bisa memperbesar usaha. Mengingat selama ini mini market yang mereka kelola juga melayani bahan kebutuhan secara partai yang mencakup 14 desa yang ada di Tabunganen.
“Melalui bantuan ini usaha yang kami jalankan insya Allah bisa lebih berkembang dan keuntungannya bisa lebih besar untuk pelayanan kebutuhan para santri dan ponpes,” ucapnya.