TERAS7.COM – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kotabaru menggelar pelatihan penanganan gigitan ular berbisa bagi ASN di Pemkab Kotabaru, Sabtu (08/06/2024).
Digelar di Hotel Grand Surya, hadir mengikuti pelatihan diantaranya Satpol PP, Damkar, Dinkes, Puskesmas serta para petugas medis, yang dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Zainal Arifin.
Menghadirkan narasumber advisor dari World Health Organization (WHO) Dr dr Tri Maharani, seorang ahli toksinologi Indonesia.
Dalam hal ini, Tri Maharani menjelaskan tentang penanganan gigitan, sengatan hewan berbisa dan keracunan tumbuhan dan jamur. Penanganannya berupa pencegahan, mengurangi resiko gigitan ular, melaksanakan strategi pencegahan untuk edukasi masyakarat, identifikasi ular berbisa di Indonesia, dan lainnnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Zainal Arifin mengatakan bahwa BKPSDM mengadakan kegiatan ini dengan harapan peserta memahami apa yang disampaikan oleh narasumber sehingga bisa bermanfaat tentang penanganan gigitan ular berbisa.
Sementara, Sekretaris BKPSDM Kotabaru, Ananta Nurahman mengatakan gigitan ular berbisa pada dasarnya sangat berbahaya apabila tidak tahu penanganannya.
“Karena di lingkungan kita banyak tempat ular-ular berbisa, untuk mengurangi saja itu tidak bisa dan tidak mudah tapi harus bisa menangani kasus-kasus terkait dengan gigitan ular berbisa,” ujarnya.
Sebagai bagian dari petugas di Kabupaten Kotabaru baik dari Pemadam Kebakaran kemudian Satpol PP dan juga rumah sakit serta Puskesmas bisa berkoordinasi dalam penanganan nantinya.
Dan nanti narasumber akan menyampaikan apa-apa yang harus di ketahui sehingga kita bisa memprakterkannya dalam kegiatan sehari-hari di lapangan.
“Untuk itu pada hari ini dilatih untuk penanganan gigitan ular berbisa,” jelasnya.